Thursday, February 5, 2009
Friday, January 23, 2009
Thursday, January 15, 2009
Sunday, January 11, 2009
Saturday, January 10, 2009
Sunday, December 28, 2008
Vagetoz ( Sony Music Indonesia )
Album: Sesuatu Yang Beda
2007
Photography & Graphic Design By Kassaf

Ide awal, saya berfikir sebuah panggung puppet show, namun kali ini, meskipun memakai kamera digital, ada keinginan untuk mengembalikan "roh" fotografi dengan meminimalkan manipulasi komputer pada fotonya. Dengan tone asli dari kamera Infrared (tanpa di olah warna) saya berusaha mendapatkan image emo dan sedikit goth dalam nuansa fotonya.
Sempat shock dengan konsep ini, tapi Vagetoz akhirnya setuju untuk digantung beneran, sekalian refreshing setelah menjalani proses recording yang melelahkan. Foto ini dibuat dengan memakai kamera Infra Red untuk mendapatkan kesan puppet nya.
Sempat shock dengan konsep ini, tapi Vagetoz akhirnya setuju untuk digantung beneran, sekalian refreshing setelah menjalani proses recording yang melelahkan. Foto ini dibuat dengan memakai kamera Infra Red untuk mendapatkan kesan puppet nya.
Labels:
cd,
cover,
design,
infra red camera,
kassaf,
sesuatu yang beda,
vagetoz
Saturday, December 27, 2008
Tuesday, December 23, 2008
Monday, December 22, 2008
Indonesia '98 - the burried and forgotten album
"Kita mengalami penindasan selama 30 tahun, kemudian tiba-tiba kita merasa di bebaskan, yang terjadi bukan lagi transition to democracy, tetapi ledakan demokrasi" (Arif Budiman - 1998)
State Of Hate
Kassaf + Homicide + Arif Budiman
Rise Above
Kassaf + Taufiq Ismail
Kampret
Klinik Paranormal
Another Society Killer (ASK)
Electrofux
Suara Hidung
Kassaf + Robin Malau + Ikranagara
Sekedar berbagi kenangan, sekumpulan lagu, 5 yang tersisa dari 10 lagu yang kami bikin bersama pada saat krisis politik 1998. Sebagaimana yang ditulis Jeremy Wallach dalam bukunya Modern Noise, Fluid Genres, album ini adalah satu dari sekian banyak gerakan musikal non profit yang timbul sebagai reaksi terhadap semakin memburuknya kondisi sosial politik saat itu. Meski mungkin tak lagi menarik untuk disimak karena pegalnya kuping mendengar kata "Reformasi", namun kiranya lagu lagu ini bisa sedikit me-refresh ingatan kita bahwa ternyata rentang waktu 12 tahun yang telah kita lalui belum cukup mendewasakan perangai demokrasi negeri ini.
Album berawal dari keikutsertaan pada sejumlah aktivitas demonstrasi jalanan sekitar 1997-98. Sebagian besar rekaman audio orasi dari demo demo tersebut saya simpan. Dari suara yell, teriakan, pembacaan puisi, orasi orasi lantang, sampai suara siaran radio, termasuk letusan M16 dari aparat yang membuat lutut gemetaran, pokoknya merekam apapun sumber audio yang berkenaan dengan perlawanan terhadap tirani yang berkuasa saat itu. Biasanya data audio tersebut di remix di sebuah studio rekaman tempat saya bekerja dengan sembunyi sembunyi karena takut ketauan boss. Tak disangka ternyata si boss malah suka , setelah tak sengaja mendengar salah satu lagu. Maka atas dasar keprihatinannya terhadap situasi sosial dalam ngeri, ia pun menawari saya fasilitas penuh untuk memproduce lagu lagu itu jadi sebuah album, lengkap dengan bantuan penggunaan studio dan alat alatnya, gratis dan tanpa berorientasi bisnis. Tanpa pikir panjang saya langsung mengontak kawan kawan, diantaranya Homicide, Robin Malau dan Electrofux dari Bandung, Apple Pie dan Klinik Paranormal dari Jakarta datang untuk bergabung dalam project ini, mengolah semua data audio hasil rekaman tersebut dengan gagasan, pemikiran dan musiknya masing-masing. bukan uang, bukan ranking, bukan popularitas, tapi hanya untuk sebuah idealisme.
Sayang sekali kami kehilangan 2 master lagu dari Apple Pie, kalau tidak salah pita master nya ikut terbakar saat kerusuhan Mei 98 (dahulu rekaman masih pake pita reel 2 inch). Album ini hanya menyebar gratisan hand to hand dalam bentuk kaset (kaset bekas pula) untuk distribusi ke teman teman, termasuk radio radio kampus, dengan harapan bisa ikut menyemangati movement yang akan dilakukan.
Kiranya postingan ini bisa diterima sebagai bentuk penghargaan setinggi tingginya untuk semua rekan rekan gerakan aktivisme 98, khususnya kawan kawan yang dengan idealismenya telah mencurahkan tenaga, pikiran dan musikalitasnya untuk mendukung proyek album ini. Meskipun diantara kita kini mungkin sudah mengalami transformasi pemikiran dan faham nya masing masing, namun janganlah dilupakan bahwa kita pernah berada dalam sebuah movement untuk sebuah idealisme.
we shall maintain it.
Big Respect for:
-Homicide
-Ucok
-Lepe
-Aji
-Robin Malau (Puppen)
-Iman Fux (Electrofux)
-Apple Pie
-Cahyo
-Hengky
-Wawan
-Bato
-Klinik Paranormal
-Budi PM
-Teguh
-Ipoel
-Fajar
-Edy S (601 Studiolab)
-Dony Yovanka
-Rynol Sarmond (untuk foto covernya)
-Blend Rock
-Radio Universitas Pancasila
-Hamid Jabbar
-Taufiq Ismail
-Arif Budiman
-Ikranagara
-Indy
-Ayat
-M97 FM Jakarta
dan masih banyak lagi..(you know who you are)
Indonesia '98 - the burried and forgotten album
"Kita mengalami penindasan selama 30 tahun, kemudian tiba-tiba kita merasa di bebaskan, yang terjadi bukan lagi transition to democracy, tetapi ledakan demokrasi" (Arif Budiman - 1998)
State Of Hate
Kassaf + Homicide + Arif Budiman
Rise Above
Kassaf + Taufiq Ismail
Kampret
Klinik Paranormal
Another Society Killer (ASK)
Electrofux
Suara Hidung
Kassaf + Robin Malau + Ikranagara
Sekedar berbagi kenangan, sekumpulan lagu, 5 yang tersisa dari 10 lagu yang kami bikin bersama pada saat krisis politik 1998. Sebagaimana yang ditulis Jeremy Wallach dalam bukunya Modern Noise, Fluid Genres, album ini adalah satu dari sekian banyak gerakan musikal non profit yang timbul sebagai reaksi terhadap semakin memburuknya kondisi sosial politik saat itu. Meski mungkin tak lagi menarik untuk disimak karena pegalnya kuping mendengar kata "Reformasi", namun kiranya lagu lagu ini bisa sedikit me-refresh ingatan kita bahwa ternyata rentang waktu 12 tahun yang telah kita lalui belum cukup mendewasakan perangai demokrasi negeri ini.
Album berawal dari keikutsertaan pada sejumlah aktivitas demonstrasi jalanan sekitar 1997-98. Sebagian besar rekaman audio orasi dari demo demo tersebut saya simpan. Dari suara yell, teriakan, pembacaan puisi, orasi orasi lantang, sampai suara siaran radio, termasuk letusan M16 dari aparat yang membuat lutut gemetaran, pokoknya merekam apapun sumber audio yang berkenaan dengan perlawanan terhadap tirani yang berkuasa saat itu. Biasanya data audio tersebut di remix di sebuah studio rekaman tempat saya bekerja dengan sembunyi sembunyi karena takut ketauan boss. Tak disangka ternyata si boss malah suka , setelah tak sengaja mendengar salah satu lagu. Maka atas dasar keprihatinannya terhadap situasi sosial dalam ngeri, ia pun menawari saya fasilitas penuh untuk memproduce lagu lagu itu jadi sebuah album, lengkap dengan bantuan penggunaan studio dan alat alatnya, gratis dan tanpa berorientasi bisnis. Tanpa pikir panjang saya langsung mengontak kawan kawan, diantaranya Homicide, Robin Malau dan Electrofux dari Bandung, Apple Pie dan Klinik Paranormal dari Jakarta datang untuk bergabung dalam project ini, mengolah semua data audio hasil rekaman tersebut dengan gagasan, pemikiran dan musiknya masing-masing. bukan uang, bukan ranking, bukan popularitas, tapi hanya untuk sebuah idealisme.
Sayang sekali kami kehilangan 2 master lagu dari Apple Pie, kalau tidak salah pita master nya ikut terbakar saat kerusuhan Mei 98 (dahulu rekaman masih pake pita reel 2 inch). Album ini hanya menyebar gratisan hand to hand dalam bentuk kaset (kaset bekas pula) untuk distribusi ke teman teman, termasuk radio radio kampus, dengan harapan bisa ikut menyemangati movement yang akan dilakukan.
Kiranya postingan ini bisa diterima sebagai bentuk penghargaan setinggi tingginya untuk semua rekan rekan gerakan aktivisme 98, khususnya kawan kawan yang dengan idealismenya telah mencurahkan tenaga, pikiran dan musikalitasnya untuk mendukung proyek album ini. Meskipun diantara kita kini mungkin sudah mengalami transformasi pemikiran dan faham nya masing masing, namun janganlah dilupakan bahwa kita pernah berada dalam sebuah movement untuk sebuah idealisme.
we shall maintain it.
Big Respect for:
-Homicide
-Ucok
-Lepe
-Aji
-Robin Malau (Puppen)
-Iman Fux (Electrofux)
-Apple Pie
-Cahyo
-Hengky
-Wawan
-Bato
-Klinik Paranormal
-Budi PM
-Teguh
-Ipoel
-Fajar
-Edy S (601 Studiolab)
-Dony Yovanka
-Rynol Sarmond (untuk foto covernya)
-Blend Rock
-Radio Universitas Pancasila
-Hamid Jabbar
-Taufiq Ismail
-Arif Budiman
-Ikranagara
-Indy
-Ayat
-M97 FM Jakarta
dan masih banyak lagi..(you know who you are)
Wednesday, December 17, 2008
Papaweewee Mk II ( 1998 )

100.000.000 - Papaweewee
Produced by Kiki Assaf
Taufiq Ismail:
Saudara-saudaraku,
Tidak ada dalam sejarah dunia
Sekaligus seratus juta orang
Jatuh miskin dan menganggur
Seratus juta orang
Seratus juta pasang mata menatap langit
Seratus juta pasang mata menekur bumi
Apa yang terjadi, semua diam tak mengerti
Redupkanlah sang surya, redupkanlah sang bulan
Huh…hanya desah hanya resah tak menjawab
Lemas tak berdaya, telah pasrah
Inikah hidup yang pantas dijalani
Terbuang, begitu tak kuasa
*Seratus juta yang terhina
Menadahkan kedua tangan
Seratus juta yang terhina
Mengharapkan belas yang kuasa
Taufiq Ismail:
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang putus kerja
dan makan setengah kali sehari
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang sakit ginjal,
hamil tua dan radang paru-paru
Dari yang seratus juta itu
Berapa bayi yang tidak dapat susu
dan makanan tambahan
Dari yang seratus juta itu
Berapa anak yang putus sekolah
dan orang tuanya habis kontrakan rumah
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang berubah ingatan
dan semakin ditimbun hutang
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang kini tertawa-tawa sendiri
dan berniat bunuh diri
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang makin penyakitan
dan besok akan dikubur karena mati kelaparan
Back to *
Ketika seorang ibu merintih memecah batu
Ketika seorang bayi menangis dipangku ibu
Dihempas derita dibenamkan duka
Terjadilah sedih, terjadilah pedih
Lenyapkanlah, lumatkanlah,
agar tak terasa, sebuah nilai kebenaran
Biar hilang, biar semua diam
Back to *

Papaweewee Mk II ( 1998 )

100.000.000 - Papaweewee
Produced by Kiki Assaf
Taufiq Ismail:
Saudara-saudaraku,
Tidak ada dalam sejarah dunia
Sekaligus seratus juta orang
Jatuh miskin dan menganggur
Seratus juta orang
Seratus juta pasang mata menatap langit
Seratus juta pasang mata menekur bumi
Apa yang terjadi, semua diam tak mengerti
Redupkanlah sang surya, redupkanlah sang bulan
Huh…hanya desah hanya resah tak menjawab
Lemas tak berdaya, telah pasrah
Inikah hidup yang pantas dijalani
Terbuang, begitu tak kuasa
*Seratus juta yang terhina
Menadahkan kedua tangan
Seratus juta yang terhina
Mengharapkan belas yang kuasa
Taufiq Ismail:
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang putus kerja
dan makan setengah kali sehari
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang sakit ginjal,
hamil tua dan radang paru-paru
Dari yang seratus juta itu
Berapa bayi yang tidak dapat susu
dan makanan tambahan
Dari yang seratus juta itu
Berapa anak yang putus sekolah
dan orang tuanya habis kontrakan rumah
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang berubah ingatan
dan semakin ditimbun hutang
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang kini tertawa-tawa sendiri
dan berniat bunuh diri
Dari yang seratus juta itu
Berapa yang makin penyakitan
dan besok akan dikubur karena mati kelaparan
Back to *
Ketika seorang ibu merintih memecah batu
Ketika seorang bayi menangis dipangku ibu
Dihempas derita dibenamkan duka
Terjadilah sedih, terjadilah pedih
Lenyapkanlah, lumatkanlah,
agar tak terasa, sebuah nilai kebenaran
Biar hilang, biar semua diam
Back to *

Monday, December 8, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular
- Still Waiting For The Sign (Kassaf Mashup)
- Sweet Leaf High Is What They Do (Kassaf Mashup)
- Emmy Labib ( B Entertainment & Alfa Records )
- Submerged Turntable by Evan Holm
- In the Studio with 9th Wonder
- Sukabumi punya digging spot lagi
- Jazz Masa Lalu dan Kini
- Just Dance, Only God Knows Why (Kassaf Mashup)
- Sukabumi (Can't Find My Soul)
- Lawrence Lessig: Re-examining the remix