Monday, December 28, 2009

Bassline Baseline


Bassline Baseline adalah sebuah esai video yang menelusuri penemuan, kegagalan dan kebangkitan Roland TB-303 dalam dua dekade terakhir abad 20 ini. Video ini bertujuan untuk mengundang pemikiran tentang mediasi teknologi dalam inovasi produk dan ekspresi kreatif. Video dokumenter ini berupaya menjelajahi mengapa dan bagaimana alat alat kreatif bisa mengalami kegagalan, juga membahas bagaimana semakin bertambah banyaknya pilihan parameter dalam proses pengembangannya, yang notabene belum tentu menjamin terpenuhinya ekspresivitas si pengguna alat tsb ketika dipakai.

Tuesday, December 22, 2009

Can I Get An Amen?

Video 20 menit ini menceritakan sejarah "Amen Break," yaitu sebuah sample drum break sepanjang 6 detik, diambil dari sebuah lagu berjudul "Amen Brother", yang terdapat di side B single "the Winstons" di tahun 1969. Sampel ini digunakan secara luas pada awal hiphop dan musik berbasis sampling, juga menjadi basic untuk musik drum n' bass dan Jungle. Sample enam detik ini menelurkan banyak subkultur. Video Nate Harrison di tahun 2004 ini adalah tentang "ownership of culture, the nature of art and creativity, and the history of a remarkable music clip".

Wednesday, December 16, 2009

Rare = Good

Crate Diggin':
Istilah slang yang digunakan oleh para DJ yang merujuk pada aktivitas toko loak untuk mencari lagu tertentu yang jarang atau tidak biasa terutama dalam format vinyl, untuk digunakan kembali dalam konteks DJ, turntablists, ataupun diambil sampel nya. Tahun 90-an dan 2000-an, komposer dan produser hip-hop memasukkan unsur-unsur rekaman lama kedalam lagu mereka. Para produser musik house akhir 1980-an jugasering menggunakan elemen disko tahun 70-an dalam lagu mereka .


Turntablism:
Seni memanipulasi suara, menghasilkan musik dengan menggunakan turntable dan mixer. Istilah turntablist dicetuskan pertamakali oleh DJ Babu (Philipine) tahun 1995, untuk membedakan antara DJ yang sekedar memutar piringan hitam (atau yang saya sebut dengan KPP/ kuli putar piringan hitam), dengan DJ yang dalam performanya mengolah piringan hitam, mixer, stylus dan turntable untuk memanipulasi suara dan menghasilkan musik yang baru. Term baru ini berkesesuaian dengan bangkitnya kembali seni DJ hip hop style di tahun 90-an.
John Oswald menjelaskan turntablism sebagai: "A phonograph in the hands of a 'hiphop/scratch' artist who plays a record like an electronic washboard with a phonographic needle as a plectrum, produces sounds which are unique and not reproduced -- the record player becomes a musical instrument."
DJ turntablist hiphop menggunakan teknik turntable seperti mixing beat, scratching dan beat juggling. Turntablism secara umum lebih terfokus kepada tehnik turntable daripada mixing. Turntablists mempunyai tempat tersendiri sebagai musisi yang "legitimate" yang dalam penampilannya mampu berinteraksi dan berimprovisasi dengan performer yang lain.

Tuesday, December 15, 2009

ccMixter

ccMixter.org adalah sebuah situs komunitas musik yang mempromosikan kultur remix, membuat sample material dan juga trek acappella, berlisensi di bawah Creative Commons. "Bahan-bahan" remix didalamnya bisa di-download dan digunakan kembali dalam karya-karya kreatif lain. Kita akan mendapatkan sample, mash-up, dan berinteraksi dengan musik musik tersebut dengan berbagai cara, termasuk meremix ulang. Kebanyakan website sampling atau mash-up di Internet memperhitungkan copyright setelah "merakit" samples dari lagu tertentu menjadi lagu baru. Sebaliknya, bahan sampling di ccMixter.org dilisensikan untuk digunakan bebas, bukan hanya di situs ccMixter atau di kontes-kontes tertentu saja. CcMixter berisi lebih dari 10.000 sampel dari berbagai artis rekaman, termasuk Beastie Boys dan David Byrne.

Sebagai fenomena budaya, ccMixter merupakan respon langsung terhadap apa yang sebagian orang katakan sebagai sikap semakin sadar hukum dari organisasi seperti RIAA-salah satu badan yang mencegah pengambil alihan unsur-unsur musik tertentu untuk digunakan kembali dalam pekerjaan kreatif lain.

ccMixter adalah sebuah proyek dari Creative Commons dan menjalin hubungan dengan organisasi independen, musik label yang open mind seperti Magnatune dan BBE. Situs berjalan pada ccHost, open source sistem manajemen konten multimedia yang melakukan pengawasan terhadap konten2 yang akan diremix.

Sunday, December 13, 2009

High Fidelity

Bukan resensi bukan kritik, apalagi kajian sinematografis atau apapun namanya. Anggap saja ini sebuah suggestion bagi anda penggemar vinyl, karena bagi saya yang paling memikat dari film produksi Hollywood tahun 2000 ini adalah settingnya yang berkenaan dengan records shop dan koleksi vinyl, yang saya yakin akan memikat anda juga, para Crate Diggers dan Vinyl Junkies.
Film yang disutradarai oleh Stephen Frears ini sebetulnya cukup menarik, bercerita tentang komitmen hubungan cinta, namun setting film inilah yang justru menjadi lebih menarik untuk dan disimak. Hampir seluruh scene dalam alur cerita dibumbui dengan aspek records dan vinyl.

Film bergenre komedi/drama/musik/romance ini semakin menarik dengan dihadirkannya figur Barry yang diperankan Jack Black, ibarat cermin, terasa sangat pas merepresentasikan rata-rata karakter kawan kawan kolektor vinyl ( termasuk saya ) yang seringkali sok musikal.
Satu hal lagi yang menarik dari film ini adalah para“dinosaurus” yang mendukung di soundtrack music-nya.
1. You're Gonna Miss Me - 13th Floor Elevators
2. Ev'rybody's Gonna Be Happy - The Kinks
3. I'm Wrong About Everything - John Wesley Harding
4. Oh! Sweet Nuthin' - The Velvet Underground
5. Always See Your Face - Love
6. Most of the Time - Bob Dylan
7. Fallen for You - Sheila Nicholls
8. Dry the Rain - The Beta Band
9. Shipbuilding - Elvis Costello & The Attractions
10. Cold Blooded Old Times - Smog
11. Let's Get It On - Barry Jive & The Uptown Five
12. Lo Boob Oscillator - Stereolab
13. Inside Game - Royal Trux
14. Who Loves the Sun - The Velvet Underground
15. I Believe (When I Fall In Love It Will Be Forever) - Stevie Wonder

Overview "High Fidelity" di IMDbPro