Produksi: Zenit adalah salah satu merek kamera paling terkenal dari Uni Soviet yang diproduksi oleh Krasnogorsk Mechanical Works (KMZ, atau Красногорский механический завод, Krasnogorskiy Mechanicheskiy Zavod) di Krasnogorsk, Rusia. Krasnogorskiy zavod im. S.A. Zvereva (Rusia: Красногорский завод им. Сверева; Krasnogorsk Works yang dinamai S. A. Zverev) adalah sebuah pabrikRusia di Krasnogorsk dekat Moskow yang mengkhususkan diri pada teknologi optik. Bagian dari perusahaan negara Rostec. Produksi Zenit dimulai pada tahun 1952 dan terus berlangsung hingga era modern dengan beberapa model baru yang diperkenalkan.
Zorki
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Zorki juga diproduksi oleh Krasnogorsk Mechanical Works (KMZ) di Rusia. Produksi kamera Zorki dimulai pada tahun 1948 dan berakhir pada tahun 1978. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Kiev
Negara Bagian: Ukraina
Produksi: Kamera Kiev diproduksi oleh Arsenal Factory di Kiev, Ukraina. Produksi dimulai pada tahun 1947 dan berlangsung hingga tahun 1987. Merek ini tidak lagi berproduksi.
FED
Negara Bagian: Ukraina
Produksi: FED diproduksi oleh FED Factory di Kharkov, Ukraina. Produksi dimulai pada tahun 1934 dan berlanjut hingga tahun 1990-an. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Smena
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Smena diproduksi oleh LOMO (Leningrad Optical Mechanical Association) di Saint Petersburg, Rusia. Produksi dimulai pada tahun 1953 dan berlanjut hingga tahun 1991. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Lubitel
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Lubitel juga diproduksi oleh LOMO di Saint Petersburg, Rusia. Produksi dimulai pada tahun 1949 dan berlanjut hingga tahun 1980-an. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Leningrad
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Leningrad diproduksi oleh GOMZ (State Optical Mechanical Plant) di Saint Petersburg (dulu Leningrad), Rusia. Produksi dimulai pada tahun 1956 dan berakhir pada tahun 1968. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Start
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Start diproduksi oleh KMZ di Krasnogorsk, Rusia. Produksi dimulai pada tahun 1958 dan berakhir pada tahun 1964. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Moskva
Negara Bagian: Rusia
Produksi: Moskva diproduksi oleh KMZ di Krasnogorsk, Rusia. Produksi dimulai pada tahun 1946 dan berakhir pada tahun 1960. Merek ini tidak lagi berproduksi.
Sebagian besar merek kamera dari era Uni Soviet tidak lagi berproduksi setelah runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an. Beberapa nama seperti Zenit telah mencoba kembali dengan model baru di era modern, tetapi kebanyakan merek lainnya tetap menjadi bagian dari sejarah fotografi.
From sun up to sun down DEADWATE lives and breaths they’re own unique style of Hip Hop. The three-man team’s steady rise up from the underground over the past 15 yrs is due to their determination to demonstrate and control their own destiny and be heard. As more and more discover the group via their Downloadable MP3’s a genuine respect grooms on a daily basis from fans and fellow artists alike. The appeal is far more then razor sharpness of the hooks or the skillfully crafted high energy beats of dj Tes, it’s the Iconoclastic aura that surrounds DEADWATE that is Compelling listeners attention. They refuse to fall prey to the trappings of the unchanging cookie cutter falseness that becomes more and more predictable in Hip Hop music. Our Reality and Mister Louiee don’t follow trends they stand alone together with high energy lyrics that cover the gamut of real life experiences about growing up and staying true, all delivered with a heavy dose of venomous wit and mesmerizing catchy cadences. Past radio releases have played on Stations in New York, Chicago, Ohio, Hawaii, Syracuse, Kansas City, Miami, Orlando, Mississippi, Atlanta, Oakland, Seattle, Dallas etc. and proves that many of the DEADWATE song’s can hold their own on College and Commercial Radio. With the internet wide open DEADWATE is looking to expand their fan base Rapidly, By promoting their song’s on CD baby, Itunes, Reverbnation and performing live in small venues across the country. When doing full shows we perform with a drummer, keyboard player and back ground singers This is old school with a little new school style hip hop. We make Turn it up Music you gotta play our tracks Loud like Rock N Roll DEADWATE has performed with such acclaimed acts as UnKasa, Seth Marcel, JusOne, Taj Mahal, Fat Joe, Jim Jones, Hell Rell, Dip Set, Gym Class Hero’s The Coup, Naughty by Nature, Dougie Fresh, and Many different Local artist across the US. You can contact them at Deadwate@gmail.com
Raden Haji Oma Irama (born December 11, 1946, in Tasikmalaya, West Java), known as Rhoma Irama, is an Indonesian dangdut musician, singer, songwriter, and actor.
Starting from the late 1960s, he began his musical career as Oma Irama as a part of the pop band Orkes Melayu Purnama, pioneering several dangdut music elements. He then formed his band Soneta Group, achieving multitudes of musical successes with groundbreaking dangdut style which incorporates Western, Malay, and Bollywood influences.
From the late 1970s, he began transforming into more Islamic-oriented style, commanding the religiously pious popular music culture. During the height of his stardom in the 1970s, he was dubbed "Raja Dangdut" ("the King of Dangdut") with his Soneta Group.
Director: Alan Zweig Screenplay: Alan Zweig Music composed by: Drysdale Executive producer: Bruce McDonald Producers: Alan Zweig, Greg Klymkiw, Christopher Donaldson
VINYL: The wacky world of Record Collecting
Sebuah film dokumenter karya filmmaker Kanada sekaligus kolektor vinyl @alanzweig, menyelidiki "weird" nya dunia kolektor vinyl, mencoba lebih mendalam untuk masuk sampai ke dasar obsesi mereka. Di film ini Zweig tidak bicara soal musik dengan para kolektor, tapi lebih membahas obsesi dan apa yang mendorong mereka untuk mengoleksi vinyl.
Buat saya film ini lebih merupakan sebuah studi psikososial dalam frame budaya industri musik khususnya format fisik rekaman. Mengapa "memiliki" dan mengoleksi menjadi sangat penting dan mengkaji ulang bagaimana kemelekatan kolektor terhadap "berhala berhala suara" tersebut.
Sebagian besar film ini sebenarnya adalah bentuk "pengakuan" Zweig sendiri yang menguraikan hidupnya berkenaan dengan koleksi vinyl miliknya , dan itulah yang ternyata menafikkan impiannya untuk berkeluarga dan berumah tangga. Dan Zweig mengadakan riset perbandingan, semacam konfirmasi terhadap sesama kolektor untuk perilaku nya tersebut.
Salah satu nara sumber film ini adalah seorang karyawan car wash yang mengklaim memiliki lebih dari satu juta vinyl dan menghafal daftar lagu setiap koleksi yang dimilikinya, lalu pegawai pemerintah yang lebih suka koleksinya berantakan ketimbang disusun rapi karena tidak ingin ada orang-orang datang melihat, dan seorang pria yang memilih untuk membuang koleksi rekamannya daripada menjual atau memberikannya karena tidak ingin orang lain memilikinya. Edan memang. Tapi itulah dunia kolektor vinyl.
Sebagai seorang kolektor, saya melihat film ini menjanjikan sebuah kontemplasi spiritual. Film ini mewakili sebagian kondisi psikologis rata rata para kolektor, sebuah sudut pandang yang berbeda dan belum pernah dibahas dan difilmkan sebelumnya.
VINYL - The Alternate Take
Ini "take" alternatif dari film Vinyl diatas. Awalnya dimaksudkan sebagai tambahan dalam kemasan DVD nya, semacam bonus track gitu lah, terdiri dari footage-footage yang ngga masuk dalam filmnya, tapi bukan "director's cut" juga.
Meskipun berkesan digarap seadanya, Ini bagian dari film yang bisa dibilang berdiri sendiri. Jika kamu menemukan bahwa bagian ini lebih lengkap daripada film aslinya, itu memang tujuan produsernya untuk menunjukkan sedikit lebih banyak tentang beberapa karakter yang menjadi favorit dalam film utamanya.
Any flat disc record, made between about 1898 and the late 1950s and playing at a speed around 78 revolutions per minute is called a "78" by collectors. The materials of which discs were made and with which they were coated were also various; shellac eventually became the commonest material. Generally 78s are made of a brittle material which uses a shellac resin (thus their other name is shellac records). During and after World War II when shellac supplies were extremely limited, some 78 rpm records were pressed in vinyl instead of shellac (wax), particularly the six-minute 12" 78 rpm records produced by V-Disc for distribution to US troops in World War II.
78s come in a variety of sizes, the most common being 10 inch (25 cm) and 12 inch (30 cm) diameter, and these were originally sold in either paper or card covers, generally with a circular cutout allowing the record label to be seen. Since most 78 rpm discs were issued in paper sleeves with no additional accompanying materials, relatively limited information is provided by the items themselves.
Earliest speeds of rotation varied widely, but by 1910 most records were recorded at about 78 to 80 rpm. In 1925, 78.26 rpm was chosen as a standard for motorized phonographs, because it was suitable for most existing records, and was easily achieved using a standard 3600-rpm motor and 46-tooth gear (78.26 = 3600/46). Thus these records became known as 78s (or "seventy-eights"). This term did not come into use until after World War II when a need developed to distinguish the 78 from other newer disc record formats. Earlier they were just called records, or when there was a need to distinguish them from cylinders, disc records.
The durations of 78 RPM recordings is about three to five minutes per side, depending on the disc size:
12": ca. four to five minutes
10": ca. three minutes
As late as the 1970s, some children's records were released at the 78 rpm speed.
The older 78 format continued to be mass produced alongside the newer formats into the 1950s, but had faded from the scene by 1955.
Recording techniques
Before 1925, all 78s were recorded by means of the artist singing or speaking into a horn, the power of their voice directly vibrating the recording stylus and thus cutting the wax of the master disc. Collectors call these discs "acoustic" recordings.
The acoustical era: 1877–1925
The earliest methods of sound recording are described as "acoustical" and employ only mechanical means for both recording and playback. The sounds to be preserved are directed into a large horn, which at its tapered end is connected to a cutting stylus. In response to the vibrations of air in the horn, the stylus cuts a spiral groove in the thick wax coating of a cylinder or disc, rotated steadily by means of a crank. The cutting process creates variations in the groove analogous to the varying frequency and amplitude of the vibrations; the stylus moves up and down in "hill-and-dale" or "vertical cut" recording and from side to side in "lateral cut" recording.
Acoustical recording never yielded high fidelity, its dynamic range was limited.
[By the 1910s] flat discs were the predominant medium for sound recording.
Edison's Diamond Discs were available 1910 in 7, 10, 12, 14, 16, and 21 inch formats. They were played at around 78 rpm and contained up to 8 minutes of sound. The disc was made of an early plastic known as Amberol, which "gave it little surface noise and superb clarity, [but] was incompatible with any other system. It employed a vertical, rather than lateral cut, groove and could not be played on any other machine."
Recording and playing speeds ranged from 72 to 86 rpm before the standard settled at 78 (though Columbia, for example, issued 80 rpm discs for some time after 1920).
The electrical era: 1925–47
Electrical recording was first used in 1925. After about 1925, 78s were recorded by the artist singing or speaking into a microphone and amplifier which then cut the master record. This allowed a wider range of sound to be recorded. Records recorded by this process are called "electrical" recordings. Collectors can identify these discs by either by listening or by means of small marks in the record surface close to the label.
The first electrical recording was issued in 1925.
By around 1920 lateral cut recording was the norm; a less exacting technique than vertical cut, it produced a level of fidelity adequate to the standard of the equipment the general public could afford to buy.
The physical format of electrical recordings remained the same as that of the many acoustical ones utilizing the lateral cut technique.
The term "electrical recording" is normally used in contradistinction to "acoustical recording" (in the preceding era) and "magnetic tape recording" and "microgroove recording" (in the succeeding era) the term "electrical recording" is not customarily used after the introduction of magnetic tape in 1947.
In electrical recording the sounds to be preserved are gathered by a transducer (a microphone) and the vibrations converted into an analogously varying electrical signal, which is amplified and applied to another transducer (a stylus), which cuts a spiral groove in a waxed or (later) lacquered disc.
Hill-and-dale [vertical cut] recording.:
A term applied to a sound-recording technique in which, in both recording and playback, the stylus moves up and down in the spiral groove on a cylinder or disc.
Vertical cut recording:
A term applied to a sound-recording technique that utilizes variations in the depth of the spiral groove on a cylinder or disc.
Lateral cut recording.:
A term applied to a sound-recording technique in which, in both recording and playback, the stylus moves from side to side in the spiral groove on a disc.
78 RPM sets
Many 78 RPM sets, particularly electrical sets, were issued in up to three side couplings:
° Manual side
° Slide automatic
° Drop automatic
In a hypothetical set comprising four records, the alignment of the sides would have been:
Mengenang kembali masa lalu sangat baik untuk para lansia. Nostalgia musikal dapat membantu mereka menghilangkan rasa kesepian dan menumbuhkan rasa keterhubungan dengan lingkungan sekitar. Oma-Opa semakin merasa kesepian dari waktu ke waktu. Anggota keluarga dan teman-teman tidak berada di sisi mereka lagi. Usia membuat mereka merasa semakin terisolir, dan semakin sulit untuk membina hubungan dengan sekitar.
Maka dari itu Oma-Opa harus punya kesempatan untuk bernostalgia dengan mengenang kembali lagu, tempat, dan music favorit dari masa lalunya. Dengan piringan hitam (sengaja kami memilih media vinyl /piringan hitam karena vinyl adalah format rekaman yang paling familiar dengan generasi Opa-Oma) kami mencoba membantu Oma-Opa untuk mengenang kembali orang orang terdekat, dan musik dari masa lalu mereka, untuk sekedar menghilangkan stress dan membuat mereka merasa lebih muda, dan diharapkan dapat meningkatkan kwalitas hidup di sisa umurnya. Looking back to the past once in a while may actually be good for old people feel less lonely and more connected to others. Old people feel lonely from time to time. Family members and friends may live far away. Age may leave them feeling isolated and make it hard to nurture relationships.They have to comfort themselves by jotting down memories of supportive friends, favorite places, and MUSIC from the past.
With old vinyl records, (the most familiar recording format for the generation born in the 30's and 40's), we are trying to support them to thinking about their favorite people, places and music in their past, to reduce stress and make them feel younger, and bring them back to life, enabling them to feel like themselves again, to converse, socialize and stay present.
Screening info: agelessdocumentary@gmail.com
Screening info: agelessdocumentary@gmail.com
AGELESS
STAF PRODUKSI
Manager Produksi:JIMMY ONG LINAWATI DERMAWANSutradara:KIKI ASSAFScreenwriter:TIFFANY RAMADHANIAKamera:ERLAND HERLAMBANG YOPI FIRMANSYAH KIKI ASSAF OKI FAISAL GI ADHE KADAR FAUZAN NURZAMAN LUTHFI FARIZ HEALTY MARYATI Grafis:HERRY SUTRESNA KIKI ASSAFPenyunting:KIKI ASSAFScore:RIFFAL GREENZHY KHALWAFI KIKI ASSAFPenerjemah: RISAFotografi:ERLAND HERLAMBANG SEBASTIAN GAMINO KIKI ASSAF ADHE KADAR OKI FAISAL GI YOPI FIRMANSYAH IMAN FIRMANSYAHDukungan Teknis:MASAGUS IDHAM WAHYUDI IRWAN IRHAS NURLYPewawancara:LINAWATI DERMAWAN TATA KARWATA KAIRYADI HALIM TIFFANY RAMADHANIAPartisipan: Gathering 1: SUHARSONO JANTO WANG CHU CIEN IRWAN IRHAS NURLY ADHE KADAR HEALTY MARYATIGathering 2: ERLAND HERLAMBANG SIOK BUN MASAGUS IDHAM WAHYUDI YOPI FIRMANSYAH GM YANNIE SRI YO MEI WEN SHERLY MAYYANI SEBASTIAN GAMINO IRWAN IRHAS NURLY HERLAMBANG JALUARDINara Sumber:DR. Dr. MARULI MANGUNSONG, S.Ps, M. Epid Sr. AGUSTIN SFS IMAN FIRMANSYAH S.KepPublic Relation:R SUBARJOPRODUKSI IDDIGGERS 2016
Dok Kiki Assaf. Opa oma di panti wreda Wisma Assisi
Sukabumi kembali merasakan masa muda mereka dengan musik dari vinil
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL -
Dalam sebuah film dokumenter, yang dibutuhkan tak hanya teknik namun sebuah
rasa, kepekaan tentang masalah yang terjadi di lingkungan. Kiki Assaf, mengolah rasa itu
dalam sebuah film bertajuk Ageless. Film yang
menggambarkan kerinduan opa-oma akan masa mudanya di sebuah panti wreda Wisma
Assisi Sukabumi. Dengan footage yang
dihasilkan oleh beberapa partisipan, Kiki merangkai film dokumenter yang dapat
menggambarkan emosi para orang tua di sana. Melalui sebuah musik yang
disuguhkan dalam bentuk vinil, opa oma di sana sekali lagi merasakan masa
kejayaan mereka. Saat ditemui dalam diskusi film
KamISInema, di Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, Sabtu (9/3/2018)
kemarin, Kiki sebagai sutradara sekaligus produser mengatakan bahwa film ini
dibuat atas unsur ketidaksengajaan.
"Awalnya tidak ada niatan
bikin film, tapi dari footage yang terkumpul saya berpikir bahwa ini layak
untuk dibagikan. Kita harus tahu bahwa kelak kita akan menjadi tua, dan musik
adalah media untuk menolong kesejahteraan jiwa," ucapnya. Kebetulan Kiki selama ini
mengoleksi piringan hitam zaman dulu. Ia pun memindahkan perangkat
pemutar vinil miliknya ke panti wreda tersebut. "Pertama kali ke panti
jompo, saya melihat ini panti jompo yang sejahtera. Tapi melihat ekspresinya,
ada kemarahan dalam diri mereka. Saat mengobrol tentang musik, mereka terlihat
semangat. Maka saya mengkoneksikan dengan cara mengumpulkan vinil yang saya
punya dan membuat event di sana."
Ternyata kegiatan itu dapat
menggugah empati para pengoleksi vinil dan turut menyumbangkan vinil mereka. Langkah itu pun sangat disambut
oma opa di sana. Dalam sebuah scene, terlihat musik dapat membangkitkan
semangat mereka. Dalam posisi duduk, ada yang
menggerakan telapak kaki atau jemarinya saat mengikuti irama musik. Bagi yang memiliki fisik yang
masih kuat, mereka berdansa agogo saat ditingkahi lagu Elvis Presley. Lagu lain yang menjadi kegemaran
opa oma di sana adalah keroncong dan mandarin. "Mereka mengalami
kekosongan, namun musik dapat membangkitkan mereka. Format fisik buat saya
penting, karena modernisasi saat ini membuat banyak remontisme yang hilang.
Format fisik patut dipertahankan, meski kemajuan teknologi berkembang pesat
namun di film ini menceritakan modernitas tidak selamanya berfungsi,"
lanjutnya. Tata Karwata, pengamat musik,
mengatakan vinil biasanya dimiliki oleh kolektor, mereka mengumpulkan untuk
diri mereka sendiri. Sementara orang tua di panti
wreda, mereka dipaksa untuk sendiri.
Dua kutub itulah yang
dipertemukan dalam film yang digarap dari tahun 2012 hingga 2016 silam. "Dari film ini dapat dilihat
yang namamya bahagia harus ada unsur sedih dan gembiranya. Ada koneksitas dari
media vinil yang mereka kenal saat muda. Dengan fisik vinil yang mereka kenal,
dan diputarnya lagu kesukaan mereka, maka hormon endorphin akan muncul dan
timbulah kegimbaraan," ulasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Ki !......keur naon lu teh di jero kamar wae…..gw lagi dengerin ph Kai…..ph naon brai……Mario Lanza……hahahaha penyanyi soprano jadul yang suaranya ajubileh dah hooh…..yoi Kai….tumben lu dengerin musik kitu……yah gw jadi pengen tahu aja sekeren apa dia bernyanyi karena si Oma cinta banget ama nih penyanyi jadi yah gw pengen tahu aja sedahsyat apa dia kalau bernyanyi……..jiah dahsyat bro, kalau kau mau yang lebih dashyat nya dengerin metal lah…….ih maaf lain music gw…….gandeng seteh…..eh Kai lu beli dong CD tuh di Analog Café !......cd naon Ki ?........band metal tuh ada yang titip ama gw…..band naon Ki ngaranna ?......BLACK RAMSTEIN…….hah apa Ki nama band nya ?.....dasar sia mah geus aki2, BLACK RAMSTEIN…….lah kalau tidak terdengar trus harus bagaimana dong brother ku, lu nya saja yang omongnya kagak jelas kali, kalau ngomong seperti berguman ah kau, tapi kalau kentut kau jelas sekali bro haha…..bagoyyyyy, hayu ka café seteh……siapa takut, lanjut kang……ini Kai cd nya…..harga berapa Ki ?.......40 rebu saja kawan…….siap bungkus ah……siap Kai, sakalian posterna tah, foto dulu yah Kai, lu pegang cdnya……..siap temanku……ntar lu review yah Kai cdna…..siap kawanku…..band mana ieu Ki ?.......Sukabumi lah Kai……wokeh ntar aku review dah.
Kairyadi Halim dengan CD Black Ramstein - Cyronics
Sepenggal cerita di atas hanyalah sebuah jalan bagi ku untuk tahu ( lagi ) sebuah band asal Sukabumi, sebuah percakapan yang kemudian menjadi seru ketika semua pada akhirnya bermuara kepada music, music apapun yang kita bicarakan tetap saja akan terdengar seru. Janji untuk me-review adalah hutang yang harus aku bayar, karena janji harus ditepati walau kadang waktu senggang begitu sulit untuk di cari, tapi kalau sudah bercerita tentang music, sempat tidak sempat semua harus di lakukan. I love music very much. Sekitar seminggu belakangan ini aku terus memasang CD dari band yang satu ini, mau sedang baca buku, membereskan sesuatu atau lagi melamun sekalipun aku mendengarkan cd dari band ini. Dan tentu di waktu tertentu aku juga memegang cover album mereka dengan gambar yang kueren dah bro. Dan yang pasti aku paling suka mendengarkan cd sebuah band dengan di temani oleh acara membuka kemasan dari cd yang lagi aku dengar, duh nga ada duanya itu bro, seru abis. Dan kawan inilah ceritaku :
Kemasan CD :
CD di kemas dalam bentuk Digipack, yang terlihat cukup mantap untuk di pegang, walau jujur saja aku kurang suka dengan kemasan CD dengan bentuk seperti ini, hanya yah mau apa lagi karena itulah kemasan CD yang tersedia. Cover digipack terlihat cukup baik, hanya ketika di buka secara menyeluruh, dan aku lihat bagian sebelah kanan, yang juga merupakan tempat booklet berdiam diri, sepertinya cetakannya terbalik, jadi aku harus memutar posisi 180 derajat untuk bisa membacanya. Dan cd yang aku terima khusus untuk bagian yang merupakan tempat booklet berada terlepas. Cukup mengecewakan.
Salah satu faktor paling penting dari sebuah cd adalah booklet. Hanya sayang booklet yang aku terima dari CD ini terlihat mengecewakan, booklet terlihat tidak rapi, baik kerapian ukuran maupun pemotongan untuk merapikan booklet ini, di beberapa lembar booklet masih terlihat tanda untuk tempat memotong kertas tersebut. Duh kok begini toh bro.
Yah mungkin sebagian orang akan menilai apalah artinya casing sebuah CD, cara pengepakan CD, booklet sebuah CD atau apapun yang berhubungan dengan kemasan sebuah CD, kemasan sebuah CD adalah juga identitas band itu sendiri, kerapian dan ketelitian sebuah kemasan adalah sebuah hal yang sangat penting untuk sebuah rilisan dari sebuah band dalam sebuah CD.
Nah sekarang ke bagian yang paling seru, walau yah aku sedikit kecewa dengan kemasan CD, namun inilah inti dari sebuah CD……lagunya bro !!!
Ketika pertama kali aku dengar lagu band ini, aku dengar pertama kali di tempat Kiki Assaf, salah satu pemilik Analog Café di Sukabumi, dia mendapatkan sebuah CD sampel dari band ini……bagoyyyy naha aing heunteu meunang wkwkwkw……, FOR THE LIES menghajar suasana kamar, hanya kok aku terkesan biasa saja yah, music metalcore menghantam setiap sudut ruangan, tapi kok tak memberi kesan apapun di hati. Lempeng weh teu aya nanaon !
Hanya kemudian di sekitar 10 hari yang lalu aku mulai memasang cd band ini di sebuah compo, dan bro sesuatu telah menghantam telingaku dengan keras, dan aku merasa ingin ber headbanging dengan lagu yang sama ketika aku pertama kali dengar di rumah Kiki. Aku merasakan perbedaan yang begitu jauh antara pertama kali aku dengar lagu FOR THE LIES dengan ketika aku mendengarkannya untuk kedua kali. Itulah music yang sebenarnya.
1. FOR THE LIES
Ini bukan band biasa bro kalau aku dengar lagu ini, vocal di hantam dengan maksimum di lagu ini, riff gitar begitu sedep buat di dengarkan, lagu ini memang top markotop untuk anda nikmati dengan ber headbanging ! pokoke asik tenan dah. Hanya mungkin suara drum harus lebih di perjelas sedikit biar suaranya lebih terdengar dengan enak.
2. SILENT ATTACK
Apa yang anda harapkan dari sebuah band metalcore ada di sini bro, dengan vocal yang tetap mumpuni, rasanya kalau bisa di lihat urat tenggorokan akan terlihat kalau sang vokalis sedang menyanyikan lagu, polllll pokoknya ini sang penyanyi salut ah. Dengan riff gitar yang juga uasik dah bro, lagu ini memang seperti judulnya akan menyerang anda dengan kesunyian yang di miliki oleh music metal……Kesunyian ? metal kok sunyi toh ? hahaha renungan bagi anda semua tentang hal itu. Aku mendengar suara drum “agak” lebih baik, hanya suara bas seperti “tenggelam”.
3. BRING YOU DOWN
Ku bawa kau ke bawah. Musik tetap menggelegar, tetap asik untuk di nikmat oleh telinga yang sudah renta ini, nah di lagu ini aku mendengar suara gitar agak sedikit berbeda, hanya aku sulit menjelaskannya di mana perbedaannya, hanya pokoke suara gitar agak berbeda dari dua lagu yang pertama, dan terkesan lebih “garang”.
4. TERBIUS SUNYI
Satu-satunya lagu berbahasa Indonesia yang ada di album ini, sedih bro kalau aku rasa, sebuah band asal negara Indonesia, tapi hanya ada sebuah lagu berbahasa negerinya sendiri yang mereka buat, apakah yang menjadi penyebabnya ? aku sendiri nga tahu, hanya yang pasti di hatiku yang aku mau, sebuah band asal Indonesia sebaiknya menyanyikan lagu berbahasa negerinya sendiri lebih banyak daripada lagu dengan berbahasa asing. Tujuannya mungkin untuk dapat lebih di kenal di luar sana, itu menurut aku, tapi kawan, music ini sudah jauh melebihi pikiran sempit tentang bahasa, setiap orang yang kita sebut sebagai metalhead akan menghargai setiap lagu yang mereka dengar tanpa peduli bahasa apa yang mereka dengar, walau merekapun tidak mengerti bahasa dari lagu yang sedang dia dengar tapi di situlah music, mereka akan mencari sendiri arti lagu yang sedang mereka dengan melalui internet dan itulah music. Jadi banggalah dengan bahasa anda sendiri kawan.
Terlepas dari hal bahasa, jujur lagu ini adalah salah satu lagu yang aku cintai dengan pol. Keren bener nih lagu, tak ku dengar ada sesuatu yang kurang di lagu ini, ini lagu pokoke pol asikkkk dah.
5. BORN TO PERISH
Ah lagu yang juga jadi favoritku, lagu yang bener bener asik mulai dari awal lagu sampai dengan akhir lagu polllll abis dah nih lagu, dan maaf aku nga akan komen kekurangan apapun di lagu ini karena aku rasa memang kagak ada yang harus aku protes. Setiap lagu yang jadi paporit maka maaf aku nga akan lihat kekurangannya.
6. MEANING OF SILENT
Terngiang di telingaku sebuah musik yang begitu melodius, keras, garang, keren, hanya kembali aku merasakan ada sesuatu yang kurang dari lagu ini, walau aku telah mengulang lagu ini beberapa kali, “sound” lagu terdengar kurang sempurna, menurut aku ya, ada bagian di mana gitar dan drum terdengar seperti “mendem”, terdengar seperti suaranya di beukeum oleh sesuatu, apa mungkin di tune kurang tinggi atau gimana, hanya perasaanku ketika mendengarkan lagu ini adalah seperti itu.
7. IN HELL BURIED
Ouch lagu nan kelam bro, satu lagu lagi yang keren di telingaku, di awali oleh sesuatu yang begitu kelam selanjutnya tetap tegas menghantam telinga, aje gile keren ini lagu yang pasti aku suka dengan lagu ini walau bukan masuk dalam kategori favorit tapi aku cinta lagu ini, keren dah pokoknya.
8. CRYONICS
Anda bayangkan sebuah band, bermain di hadapan anda dengan sebuah semangat yang menggebu, setiap isi hati anggota band di isi dengan kemarahan dan kebencian pol, selanjutnya isi hati ini masuk ke dalam aliran darah mereka dengan kecepatan cahaya, menghantam setiap saraf yang di lewatinya, lalu tak lama kemudian sang darah di pompa ke seluruh bagian tubuh para anggota band tanpa segan, untuk kemudian setiap anggota band ini mulai mengeluarkan setiap isi hati mereka dengan kemarahan dan kebencian tadi melalui berbagai alat music yang mereka pegang dan kawan apa hasil yang akan anda dengar selanjutnya……..fucking blasting gigantic musick.
9. PAIN
Setelah menikmati lagu yang sangat edun di nomor 8 tadi, kini aku di hantam sebuah lagu yang aku rasa agak sedikit melambat temponya, dan band ini tampak menginginkan sesuatu yang berbeda dengan lagu ini, jiwa lagu ini agak sedikit melenceng dari kebanyakan lagu yang mereka nyanyikan sebelumnya, hanya saja tetap aku suka lagu ini.
10. INNER WAR
Ehmmmm sangat old skool kalau aku dengar kawan, hanya saja aku agak sedikit bahagia dengan lagu ini karena band ini kembali ke awal mereka bermain, hanya sedikit karena aku mendengar kalau sound bas gitar di lagu ini agak sedikit “tak terdengar”, sound kurang tebal bro. Rasanya kalau sound bas lebih di tonjolkan sedikit maka mungkin lagu ini akan menjadi sangat ciamik.
11. MY TEARS HAS DRIED
Album ini akan berakhir, lagu pangais bungsu sudah aku dengar dan hasilnya wadaw edun lagu ini, keren abis, dan maaf lagu satu ini masuk dalam kategori paporit aku, jadi segila apa lagu ini silahkan anda simak sendiri. Yang pasti aku suka lagu ini pol brutalllllll !
12. ANTI FAREWELL
Uh lagu terakhir cui, rasanya baru saja awali denger cd band ini, eh sudah di penghujung lagu, dan lagunya…..mantap kawan, lagu ini memang asik buat di nikmati terlepas apa ada kekurangan atau nga yang pasti lagu ini dapat di jadikan sebuah klimaks dari sebuah band yang aku rasa memiliki semua yang perlu untuk menjadi musisi. Ciamik dah !
Yah itu adalah penilaian ku untuk band ini dengan album ini, tentu yang aku nilai adalah penilaian ku sendiri, dan jujur dalam isi otakku yang telah tua ini, TIDAK ada sebuah lagu pun yang jelek atau kurang baik, atau butut atau apapun yang berkesan negative, setiap pendengar memiliki penilaiannya masing – masing, dan setiap lagu di buat dengan semua semangat, darah, keringat dan tentu yang penting di buat dengan kejujuran dalam hati. Jadi penghargaan aku untuk album ini adalah bahwa album ini dapat menjadi salah satu album yang patut untuk anda koleksi kawan, dari lagu pertama sampai terakhir pokoknya anda akan dan selalu mau ber headbanging ria, polllll abis asiknya, silahkan anda dengar dah di jamin anda akan tahu maksud perkataanku. Just headbangin’ your fucking head with this band. Band ini memang band yang berbahaya bagi band manapun, ke depan semoga band ini tambah sukses dan terus maju, dan bro jangan lupa untuk memperbanyak lagu ber bahasa Indonesia yo. Please.
Dan penghargaan terbesar bagi sebuah band adalah dengan membeli CD original dari band tersebut. Itu saja !
Maaf jika ada kata yang kurang berkenan atau menyinggung anda, tak ada maksud saya untuk itu, yang ada hanyalah seorang metalhead tua yang masih cinta music cadas nan bising dan cinta untuk ber headbanging ria.
"Alah mati gua, nih kaset Tyrant kok ngegeol gini suaranya, mati gua, mati , aduh gimana ini, kasetku yang tercinta ngegeol gini". Kata aku dalam hati, Terus aku duduk bentar di sofa butut di ruang tamu, mikirin kaset tyrant. Terus aku ambil tas aku, yang kebetulan ada di sofa, lupa tadi nga di bawa ke kamar, pas aku mau ambil buku, terus tanganku nyentuh sesuatu yang keras, eh ternyata ada kaset !!! oh iya kaset yang aku beli 2 hari lalu itu, pantesan di cariin ko nga ketemu, disini rupanya, keselip di buku. Udahlah aku setel aja, brak, cessssss dan duk cek duk cek duk cek, tung tung tung tung des des des, bunyi bas drum dan snare kemudian tom tom di hajar, lalu cymbal di pukul keras, selanjutnya ........seorang vokalis nan sedap bernyanyi di sebuah alunan suara gitar dan bas gitar yang begitu aku kenal dengan baik dan sang vokalis berkata :
Nobody gonna take my car ,I'm gonna race it to the ground
Nobody gonna beat my car, It's gonna break the speed of sound
Oooh it's a killing machine , It's got everything
Like a driving power big fat tyres and everything
I love it and I need it ,I bleed it yeah it's a wild hurricane
Alright hold tight, I'm a highway star
Nobody gonna take my girl, I'm gonna keep her to the end
Nobody gonna have my girl, She stays close on every bend
Oooh she's a killing machine, She's got everything
Like a moving mouth body control and everything
I love her, I need her, I seed her, Yeah She turns me on
Alright hold on tight, I'm a highway star
Ah ni'mat bener dah nih lagu, bikin nih kepala kagak mau diem jadinya, itulah perkenalanku untuk pertama kalinya dengan sebuah band super keren, di awali dengan di belinya sebuah kaset dari rekaman Rockshot, covernya wuih asik bener di liat, gambar gitar yang di bagian fretnya di tambah sepotong kayu yang menyilang sehingga bentuk gitar itu menyerupai sebuah salib. Wah demen banget aku liatnya, ampe di liatin terus beberapa lama sampe puas. Cover kaset berwarna ke hijau - hijauan itu, kemudian aku buka dan kasetnya aku setel di sebuah compo, lalu....lalu...lalu muncullah lagu yang tadi aku jelasin di awal tulisan ini. Sebuah lagu dari sebuah band super keren 70's bernama Deep Purple yang di daur ulang untuk menjadi sebuah lagu yang demikian....demikian....demikian... ah kagak bisa omong dah aku saking kerennya tuh lagu. Begitu aku lihat nama bandnya langsung aku tersepona... eh terpesona, "Gereja Metal", uh sadis bener namanya. Dari namanya aja aku sudah sangat suka, apalagi sewaktu dengar lagu - lagu walah udah dah ... nga perlu banyak omong lagi dah. Ladies and gentleman, I introduce you to a band called : Metal Church with their album Metal Church ! Anda suka kali ama band ini kawan ?.....Tidak juga ? hadeuh, ayo dah kita arahkan kaki ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
"Ah dasar monyet nih tas, susah bener di bukanya, srettttttttt, tek!!! ( bunyi penarik zipper yang patah ), ah bener - bener nih tas, kalau nga ada isinya udah gw lempar juga nih ke tempat sampah. Cuma waktu itu aku sayang sama nih tas, tua, butut, kuno, "bau", bisa di gendong, di banting dsb, tas ini juga yang gw pake buat nyimpen apa juga buat ke sekolah terutama...........kaset !!!! Hehehehehehe, buku pelajaran no ke 1000, no 1 buat tempat kaset. Dan kebetulan tadi siang aku di pinjemin satu buah kaset ama temen sekelasku yang juga suka.....Metal ( agak ngerowl gitu ngomongnya ), aku lagi sma waktu itu. Dan ketika aku mau ambil tuh kaset, eh zipper tasnya macet !!! Kasetnya rekaman Rockshot, si label paporit tea, terus di situ tertulis : Keel - The Right To Rock, Wuih sedap juga nih judulnya, Hak untuk bermusik rock !!! cieillle. Tapi apaan nih, nama band kok susah bener bacanya : ke, el atau mungkin "kil". Apa juga artinya kata aku dalam ati, cari di kamus kagak ada, tapi setelah aku buka covernya, di situ ada seseorang bernama Ron Keel, oh ini dia nama band ini berasal. Dan akhirnya aku setel juga tuh kaset abis penasaran bener liat gambarnya yang keren gitu. Ah kemudian aku setel kasetnya dan blasssssss sebuah musik yang fresh !!! riff yang anggun, vokal yang sedep di dengerin dan sebuah hard rock yang di kemas dengan sound heavy metal. Ah penasaran juga sapa sih mereka !!! Tapi sebelum ke band Keel, kita harus juga mengetahui si pendiri band ini, Ron Keel, ada di mana dia sebelum di band Keel. Dan bagi aku, band "buatan" Ron Keel, memang sedap sedap dah "rasane", apalagi semua album yang begitu lekat di nih ati, The final frontiers, The right to rock and Keel, sebab yang aku tahu album Lay down the law, belum pernah ada kasetnya di jadul. Betul nga sih ?? Salluttes to Ron and Keel. We are just a bunch of your fans, Keel-lers, and you give us such a cool : MMMMMMEEEETTTTAAAALLLL GENERATION. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tidak juga ? hadeuh, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
".......... Reffrain : Through the Night, you can't escape what you see There is no way to be free......"
Sebuah potongan lirik dari sebuah lagu yang judulnya The Night. Ah memori memang sesuatu yang sangat indah untuk di ingat dan di renungkan dengan sepenuh hati. Apalagi kalau lagu tersebut begitu melekat di memori kita, ah pastilah akan menjadi sebuah pelepas kerinduan kalau kita mendengarkannya kembali. Sebuah band dengan nama yang akan aku ingat selalu, sampai kapanpun, nama band yang sangat menggoda iman setiap membacanya, dan memang music mereka juga sangat keren jadi tak salah kalau aku akan selalu ingat band yang satu ini : Fifth Angel dengan album Fifth Angel juga wajib untuk di dengarkan dah bro ! Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tidak juga ? walah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
"Wuahhhhhhhhhhh, ngantuk bener dah ah !!!!, tapi aku tetap harus baca nih buku super keren buatan luar nagari, majalah lah mungkin tepatnya, temanku yang dari singapur baru aja ngasih nih buku tadi siang, aduh seneng bener dah dapat nih majalah keren, majalah musik rock juga metal namanya, Hit Parader. Aku baca, walau kagak ngerti sebab bahasa inggris ku masih di level bawah lah. Ku buka - buka halaman demi halaman sampai akhirnya aku berada di sebuah iklan, judulnya Savatage - Hall Of The Mountain King, satu halaman penuh tuh iklan. Jujur aja aku usapin tuh gambar super keren yang ada di depan mata eike. Duh kapan aku punya nih album. Saking sedihnya sebab nga tahu harus beli di mana, sebab tahun itu, tahun 1987, belum ada yang namane online selling. Saking keselnya yah aku langsung ambil sebuah kaset, casingnya gede, rekaman Billboard, kaset jadul yang masih bajakan, kemudian aku dengerin band Savatage - Fight for the rock. Aku langsung mrembes mili dah kalau kata Om G sih. Album yang sedap di tambah ada lagu cover dari band bad finger juga free. Itu dia masa di mana aku kenal dengan yang namanya Savatage. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tidak ? walah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
Sesuatu yang unik dari nama band ini adalah penulisan huruf "N" nya yang seperti huruf V yang di balik. Sebuah ciri khas yang pasti akan kita ingat kalau kita baca sebuah susunan huruf Running Wild, maka pasti kita akan ingat band super edan keren ini. Dan yang pasti juga kalau aku ingat kata itu, aku juga pasti inget sebuah judul lagu dari band master : Judas Priest, sebuah lagu dengan judul Running Wild dari album 1978 Hell Bent For Leather. Wuih sedap memang yah nyambungin semua kata di arena musik metal. Bagi aku, band ini bisa di katakan sebagai sebuah band yang mempunyai kekhususan tersendiri di dalam sebuah dunia musik metal. Sebuah band dengan julukan Pirates Of The Metal ini begitu di kagumi banyak orang, terutama para penggila musik metal. Di musik mereka kita bisa mendapatkan berbagai metal musik yang begitu beragam, heavy, speed dan power metal yang begitu melodius. Walau mereka begitu sering bergonta - ganti anggota band, tapi tetap band ini berdiri tegak dan kuat. Pergantian personel ini aku hitung terjadi sebanyak 16 kali. Dan album mereka yang paling aku suka adalah : Death Or Glory dan Piles Of Skulls. Try it friend, then i guaranteed you will love them as i do. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Masih Tidak ? walah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
"Lah kaset apaan lagi nih ? kataku dalam hati, ketika di suatu sore aku di tawari sebuah kaset baru oleh bos tempat aku kerja sambil main di sebuah toko kaset kecil di sukabumi, nama tokonya juga keren loh, kayak nama band : Alaska. Ketika aku jaga toko pada sore itu, bos ku yang tadi siangnya baru aja pilih - pilih kaset di mobil, ngabarin kalau ada kaset baru, biasa rekaman dari label favorit aku, Rockshot !!! Dan ketika aku datang sorenya ke toko, tuh kaset langsung aku lihat, nama bandnya : MAD MAX. Walah nama band ? atau ini teh kaset soundtrack pelem si Mel Gibson, ah tapi judul albumnya : Stormchild, ah berarti bukan soundtrack lah. Ah nga nunggu lama kemudian aku masukkin kasetnya ke sebuah tape deck merek Sony, yang beratnya kayak setan, udah gede lagi, tapi memang suaranya sedap tuh deck. Dan kaset pun berputar, cessssss!!! dan wuih sedap juga nih lagu si Gila Max ini, walau nga metal - metal amat sih, tapi ada sesuatu yang bikin band ini sedap. Mereka campurin sebuah musik hard rock dengan elemen "tradisional" metal, yaitu heavy sound. Band ini begitu enak untuk di nikmati terutama untuk album Stormchild dan Night Of Passion, yang di Indonesia pernah di rilis dalam versi bajakan oleh Rockshot Records. Dan ingatan ku yang paling berkesan adalah untuk album Stormchild, ah pokoke bagi para penyuka melodik metal / rock pasti dan di jamin demen dah ama album ini. Album Stormchild di re rilis oleh Axe Killer records, rilisan ini pada versi pertama di rilis mempunyai nomor urut, dan versi kedua tanpa nomor urut. Karena memang nga ada habisnya yang meminta album keren ini. Cobalah. Album Night Of Passion, aku ngejar kasetnya sudah hampir 10 tahun, tapi ampe nih hari masih belum ketemu. Huek huek heuk !! sedihnya. Dulu pernah punya vinylnya. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Masih Tidak ? waduh, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
"Satu ajalah, nga bawa duit lagi masalahnya bos, iya yang itu aja, yang rekaman Aquarius itu !!!!" jawabku pada si pemilik toko kaset. Ok kai jawabnya. Sebenernya aku juga agak segen belinya sebab kagak tahu band kayak apa nih kaset, tapi kalau liat cover depan kasetnya yah pasti musiknya rock atau metal, sebab kasetnyakan udah kaset resmi yang pakai royalti tea, jadi kalau beli kaset yah kagak bisa di coba dulu, sebab ada pepatah : membuka segel berarti membeli !!! huh menyebalkan. Sampe rumah aku buka tas aku tea yang bau, hehehehe, dan aku ambil kasetnya, oh band ini namanya Hurricane, dan ini pasti judul albumnya : Slave To The Thrill, itu hal yang aku pikir ketika ngelihat kasetnya. Tapi kalau baca nama bandnya yang inget lagu dari band Vow Wow judulnya hurricane juga. Pas di dengerin tuh kaset, yang di rasakan adalah sebuah musik metal, tapi yang mereka tonjolkan adalah sebuah melodik hard rock sebenernya, biasakan waktu itu mungkin musik yang kayak gitu lagi mendunia. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Kagak juga ? waduh, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
“Tok, tok, tok, tok, tok”, bunyi pintu kamar kos aku di ketok dengan kencengnya kayaknya nih orang yang ngetok tuh pintu pake palu kali yah. Dengan perasaan yang super males aku bangun dari tidur, sebab tuh hari kan hari minggu, gila aja anak kos harus bangun pagi. Dan akhirnya setelah di bukakan pintu kamar, terlihat wajah super kenal yang tersenyum mesem kepada aku, si Heri udah ada di depan mata aku, dan akupun marah kepadanya, “Dasar edan pagi gini mau ngapain luh kesini, ganggu aja orang lagi ngorok”. Heripun menjawab “ Heh, gua bawa kaset pesenan loe, kemarin gue baru dapet, jadi udah dengerin dah jangan marah marah aja kayak orang gila di pagi hari”. Dan akhirnya aku pun dengan si Heri mulai memasang sebuah kaset rekaman Aquarius dengan band yang bernama GWAR. Duh senengnya dapet sebuah kaset yang bikin aku penasaran, penasaran ama musik mereka yang katanya Mix Metal, sebelumnya aku pikir wah ini genre baru nih, MIX METAL, keren juga namanya. Dan memang setelah di dengerin sekian lama, ada sesuatu dari band ini yang memang menarik buat di jabarkan, musik mereka, lirik mereka juga dari segi cover art mereka yang dapat di bilang kagak bagus, tapi itu semua adalah seni, seni yang begitu indah buat di telaah dan di amati dengan seksama oleh para pecinta musik metal. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Kagak ? halah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
Segalanya di mulai di sebuah kota besar bernama Atlanta, sebuah kota di negara bagian Georgia, Amerika Serikat. Di akhir tahun 1983, Ketika itu dunia musik metal sedang di hantam oleh sebuah gelombang musik dari daratan Eropa dengan nama NWOBHM. Sebuah genre yang akan membuat setiap penggila musik metal tercengang karena kesuksesannya dalam mencengkram arena musik metal di seluruh dunia. Musik ini merasuki setiap pendengarnya dengan alunan musik nan kasar serta keras. Begitu juga dengan negara Amerika Serikat, gelombang musik ini mendera seperti badai di hati setiap para generasi mudanya, seperti juga terhadap 2 orang pemuda yang tinggal di Atlanta. Kedua orang ini begitu tergila - gila dengan musik tersebut, hanya saja mereka mempunyai rencana yang lebih dashyat dari sekedar mengikuti trend musik metal yang sedang terjadi. Mereka berdua berkeinginan untuk membentuk sebuah band baru yang musiknya lebih cepat, lebih menghantam dan lebih "gila". Untuk rencana tersebut kedua orang ini membuat sebuah kesepakatan serius tentang pembentukan band baru tersebut. Dan akhirnya merekapun mulai mencari beberapa teman mereka untuk di jadikan anggota band baru ini. Nama kedua orang "gila" ini adalah STACY ANDERSON dan TOMMY STEWART. Stacy memegang posisi vokalis sedangkan Tommy pada bas gitar. Dan rencana mereka selanjutnya adalah menambah dua orang anggota baru untuk posisi gitar dan drum. Singkat kata, merekapun mengundang teman mereka yang bernama DAVE STUARTdan TYM HELTON. Dave pada gitar dan Tym pada drum. Akhirnya band inipun terbentuk dengan sempurna. lalu Stacy dan Tommy menamai nama band mereka sebagai HALLOWS EVE. Mereka adalah sebuah band yang sangat gurih untuk di cicipi, rasa thrash metal mereka begitu terasa di ketiga album lama mereka. Dan rekomendasi aku tentu saja album Death And Insanity yang paling sedap. Pernah di rilis di Indonesia, waktu masih kaset bajakan jaman dulu oleh Rockshot Records. Dan aku nga akan pernah lupa ama lagu yang namanya : Death In Effect atau D.I.E. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Kagak juga ? halah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
Hari itu aku baru saja melihat sebuah video tentang sebuah pesan, pesan yang aku pikir merupakan sebuah masalah purba, sangat purba mungkin. Pesan tersebut adalah tentang Anti-Christ !!!! Wuih serem coi. Di video tersebut di jelaskan berbagai macam artis atau juga band serta berbagai macam lagu juga berbagai macam tanda - tanda yang katanya menjurus ke arah Anti Christ tersebut. Band seperti AC/DC, Kiss, Blue Oyster Cult dsb bahkan artis Madonna pun ada di video tersebut. Dan yang sangat membuat aku penasaran adalah dengan di jabarkan sebuah band metal, yang katanya sangat menghujat. Band ini terdiri dari 4 orang anggota, yang kesemua anggota band tersebut adalah para dukun !!!!!! wuih lebih serem lagi dah. Dan itu dia yang membuat aku sangat penasaran dengan band ini, penasaran setengah eduan lah. Aku nyari album mereka di berbagai toko kaset, nyari piringan hitamnya atau apa aja lah bentuk formatnya, tapi sayang nga pernah nemu kala itu. Aku cuma pernah denger lagu mereka di sebuah kaset, tapi lupa judulnya, yang pasti rekaman Rockshot, dan lagu - lagu Coven ada di side B kaset tersebut, sebagai bonus mungkin yah. Baru kira - kira 6 - 7 tahun lalu aku dapet kaset mereka, itu pun album mereka yang terakhir dan baru 3 - 4 tahun lalu aku dapet album mereka yang aku cari - cari dengan rasa penasaran setengah mati, album mereka yang berjudul Blessed Is The Black. Ah puasssssssssssssssss aku bisa dengerin album super keren tersebut. Dan bagi ku mereka tetap merupakan sebuah band yang selalu akan mengisi memori di otakku, terlepas dari segala macam kontroversi tentang mereka, tentang lirik mereka, tentang gambar cover mereka, aku nda pernah peduli, yang aku tahu hanya mereka adalah sebuah band yang juga patut di berikan acungan jempol. Musik thrash metal yang kasar, cepat, "mentah", brutal dan penuh kekuatan yang harus anda coba walau sekali saja. Jadi bagi anda yang suka dengan old school thrash metal, coba lah musik mereka. Suka atau tidak urusan belakang yang penting di denger aja dulu. Just remember their number, the number that make you scream, .............and the number is 6669 ! Anda suka mungkin ama band ini kawan ?
Kagak juga ? halah, ayo dah kita ke rak lagi mencari kaset yang lainnya…….
Thrash Metal ??? kalau aku baca 2 kata ini, pasti dah nih ati jadi sedikit merinding, bulu kuduk berdiri, aku selalu inget bagaimana musik ini mulai begitu santer terdengar, walau kalau aku bilang sih perjalanan musik ini di Indonesia seperti angin aja, nda tampak secara nyata, tapi memang ada. Dan terus berjalan, dari waktu kaset bajakan jaman dulu ampe saat ini, musik ini nga pernah ada matinya, seperti juga bapaknya Heavy Metal. Dan salah satu band yang bikin aku selalu akan ingat akan mereka adalah Laaz Rockit. Sebuah kaset rekaman Rockshot Records akan selalu aku kenang di hati ampe kapanpun. Album mereka No Stranger To Danger akan selalu tertancap dalam di memori. Apakah anda juga sama dengan aku ??? pastilah ? Laaz Rockit akan selalu ada di hati, musik mereka yang pada awalnya adalah bukanlah thrash metal, tetapi heavy metal yang sangat lezat nan sedap buat di nikmati, jadi bagi anda - anda yang sangat suka dengan thrash metal, maka album City & No Stranger tidaklah menarik bagi anda, sebab memang mereka memainkan heavy metal, baru setelah album Know, mereka mengalami perubahan ke arah musik metal yang lebih thrashy. Nah jadi kalau untuk penggemar thrash metal, Laaz Rockit dapat anda mulai di album ke tiga yaitu, Know Your Enemy, tapi kalau anda penggemar heavy metal ya kabeuh ae albumnya di koleksi. Anda suka mungkin ama band ini kawan ?
Kagak juga ? halah, ayo dah kita ke rak lagi mengambil kaset yang lainnya…….
Sebuah kaset rekaman Rockshot dengan nama bandnya : Malice dan judul albumnya Lisence To Kill. Sebuah kaset jaman dulu, sewaktu masih kaset bajakan, sebuah kaset dengan box besar bukan bening seperti biasanya, begitu menggoda hatiku ketika melihatnya, cover dengan seseorang yang sedang membawa kapak, di mana kapak tersebut terlihat sedang di hunuskan untuk menghantam sesuatu. Sedap memang ngelihatnya dah, top abis memang tuh cover artnya. Suka banget aku lihatnya. Bagiku ini band, ah aku nga pernah akan lupain, terutama album Lisence to killnya, coba dah anda dengerin, pasti langsung jatuh cinta lah ama nih band. 2 album mereka sih gampang dapetinnya, In the beginning ama Lisence to kill, wounded bird records, sub label dari Atlantic records merilis ulang album mereka. Namun Epnya sudah menjadi barang yang suangat langka. Adapun pasti mahal. Pokoknya anda harus dengar album Lisence to kill. Kalau anda penggemar hard rock, heavy metal, melodik metal dsb dsb dsbnya pasti dah di jamin demen ama nih band. Anda suka mungkin ama band ini kawan ?
No ? halah, ayo dah kita ke rak lagi mengambil kaset yang lainnya…….
Paradox mempunyai sebuah tempat khusus di hati. Sebuah band yang aku sebut sebagai sebuah band metal yang memiliki sound yang sangat "eropa". Dan mereka dapat di katakan menjadi sebuah band yang begitu di gandrungi terutama setelah album Heresy di lempar ke dalam arena musik metal dunia, memang itu sebuah album yang begitu hebat dan keren, di mana kecepatan sebuah musik metal di gabung dengan sebuah unsur power metal hingga menghasilkan sebuah musik yang begitu lebih melodius di bandingkan dengan band - band yang sejenis dengan mereka. Dan yang pasti pernah ada kasetnya di Indonesia melalui Kings Records. Anda suka mungkin ama band ini kawan ?
No ? halah, ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Rockshot Records, Indonesia, sub label dari Hins Collection Records, merilis sebuah kaset dengan dasar putih dan di sisi kanan ada strip warna biru dan merah atau juga mungkin anda akan menemukan strip yang beige dan merah, itu adalah cara sang label untuk mengelompokkan jenis musik dari band rock yang mereka rilis. Dan rilisan ini begitu menggoda dah yang pasti sebab di gambar covernya, berjajar 5 orang berjaket kulit hitam dengan wajah yang kesemuanya di tutupi dengan topeng berwarna silver seperti "metal" tentu saja. Wuih sedap bener memang lihatnya. Dan judul kaset tersebut Crimson Glory, ah nama yang cukup menjanjikan juga pikir aku waktu pertama pegang kasetnya, dan memang terbukti kalau band ini sangat layak untuk di nikmati oleh aku serta para penggila musik metal di manapun. Crimson Glory merupakan sebuah fenomena yang patut di ketahui, sebuah band yang begitu sedap buat di nikmati, terutama 2 album pertama mereka, di mana musik yang mereka sampaikan merupakan sebuah kekuatan yang sangat dashyat, dan aku dengan bangga menyebut mereka sebagai sebuah band Melodik Heavy Metal band, walau banyak orang yang menyebut sebagai progressif metal band. Suara Midnight yang begitu unik, sangat unik malah, melengking tinggi, mungkin kayak King Diamond kali yah. Jadi aku sangat rekomen 2 album pertama yang harus anda - anda dengarkan minimal, dan lebih baik lagi kalau di koleksi dong. Crimson Glory memberikan sebuah warna yang agak berbeda dengan band lain yang sejenis maupun lahir dengan waktu yang sama, riff gitar serta lead yang begitu melodius, di tambah dengan sound bas gitar yang kemudian membuat musik mereka menjadi lebih "groove" dan tentu saja jeritan suara sang malam yang tidak ada lawanlah. Try them then you will know how crazy their music really are. Anda suka mungkin ama band ini kawan ?
No ? walah, ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Sebuah majalah luar negeri, wuih luar negeri punya tuh majalahnya, mahal kali yah harganya, yang pasti aku nga tahu harganya, sebab tuh majalah adalah pemberian dari seorang teman yang sama sekali kagak ngerti yang namanya musik metal, cuma aku nitip aja sama dia di suatu hari ketika dia mengunjungi suatu kota di luar Indonesia. Majalah itu namanya Hit Parader. Saking girangnya, belum di baca, tuh majalah langsung aku sampul plastik biar rapi dan yang penting "awet". Dan aku mulai membacanya, biar ba hasa Inggris masih "cetek" tapi aku paksain buat baca. Dan ada sebuah iklan yang membuat nih ati deg deg deg plas, di iklan band tersebut, berjajar 4 orang laki pake baju kayak preman dan mereka masing-masing membawa sebuah senapan yang sedang di arahkan ke posisi pembaca, di bawahnya ada tulisan Atlantic Records, iklan ini gedenya sehalaman, jadi puas aku liatnya, nama bandnya di tulis gede bener, warna ijo terang gitu, tulisanya : Overkill, wuih serem bener, dan di bawah gambar para jagoan itu kira-kira sepinggang tertulis "taking over". Kebayang gimana rasanya, ada sebuah band yang namanya aja baru kedengeran dan baru kebaca untuk pertama kalinya. Walau sebenernya gambarnya sih biasa aja tapi aneh rasanya penasaran bener ama nih band. Penasarannya segede dunia kali yah, sebab di Indonesia jaman dulu, nga pernah nemu kaset dari band yang satu ini. Sampai akhirnya di rak kasetku berjejer kaset rekaman Aquarius Records Indonesia yang merilis beberapa album dari band super edan ini. Kalau nga salah ada 4 atau 5 kaset gitu lah. Lupa juga sih, tapi kasetnya udah resmi loh bukan bajakan. Band ini mungkin juga seperti Exodus, mereka bukanlah sang band super bintang top, tapi yang pasti kalau kita membicarakan sebuah band di aliran Thrash Metal maka dapat di katakan band ini adalah sang trigger untuk kawasan Amerika bahkan dunia. Sebuah band yang sudah "tua" ini dapat di katakan adalah salah satu band yang mengawali aliran ini, sebelum Anthrax, Metallica, bahkan mbahnya thrash Slayer, Mereka sudah terbentuk dan memainkannya. Dan yang pasti band ini dapat di katakan sebagai "ayah" juga bagi musik thrash metal. Setuju atau nga setuju itulah pendapat aku. Mereka juga sebuah band yang begitu sangat menarik untuk di dengarkan album-albumnya secara berurutan, nanti kita akan tahu bagaimana awal band ini memainkan musiknya yang begitu dinamis, kemudian berubah, kemudian kembali lagi ke akarnya kemudian berubah lagi sesuai tuntunan jaman serta perubahan selera musik. Namun yang pasti mereka selalu menyentuh rasa "trashy metal" di setiap album, mereka sebenernya tak pernah meninggalkan akar musik mereka. Itulah hebatnya band ini. Satu hal juga yang membuat aku sangat tergila-gila adalah dengan "jimat" mereka, Charly, mungkin kalau di Iron Maiden adalah Eddie. Dengan tulisan nama band yang begitu berwarna hijau terang, yang membuat mereka memang berbeda dengan band lainnya. Dan aku sangattergila-gila dengan gambar si Charly ini ketika di buat dalam bentuk segi tiga, di cover album W.F.O. wuahhhhh pokoke sedap bener lihatnya. Sampai pernah aku mau buat gambar seperti itu untuk di pintu teralis rumah aku, saking tergila-gilanya, tapi sayangnya sang pembuat kesulitan membuatnya. Ah sedih bener dan akhirnya malah maskot Queensryche yang di buat. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tak suka ? walah, ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Ah inget lagi dah aku ke jaman yang lalu, ketika kaset di Indonesia ini mungkin banyaknya ada sekitar 10 - 20 kali dari kaset sekarang yang ada di pasaran saat ini, yah mungkin. Ketika itu aku lihat sebuah kaset rekaman Billboard Records, di covernya ada gambar seorang cewek pake bikini, wuih seger tenan. Dan nama band di kaset itu di tulis sebagai Lizzy Borden, albumnya berjudul Love You To Pieces. Kita akan kembali berkenalan dengan sebuah band asal Amerika Serikat lagi, tepatnya di kota Los Angeles, California. Tahun 1983, ketika itu band-band beraliran NWOBHM mulai menampakan keterpurukan dalam penjualan album, undangan konser maunpun keberadaannya di negara ini, hingga jenis musik ini pun mulai mengalami kemunduran yang cukup signifikan dalam percaturan musik metal di Amerika. Kemunduran musik ini terjadi karena di Amerika mulai terjangkit oleh sebuah virus super dashyat berbentuk jenis musik metal lainnya, yaitu Glam Metal. Band seperti Twisted Sister, Motley Crue, dsb menjadi artis - artis top yang menguasai musik metal di Amerika Serikat kala itu, dengan musik glamnya yang memang sedap buat di nikmati. Penggila musik metal juga di suguhi oleh berbagai band yang masuk dalam kategori show master, ketika band-band ini menyuguhkan musik mereka yang di barengi dengan pertunjukkan yang fenomenal, Kiss juga Alice Cooper yang menjadi ikon untuk band-band seperti itu. Make up yang tebal, panggung teaterikal, alat-alat unik, lampu panggung yang sungguh glamor dsb. Semuanya begitu menggoda generasi muda di Amerika untuk mencobanya sendiri untuk menjadi artis seterkenal mereka. Begitu juga dengan 5 pemuda asal Los Angeles ini, mereka sungguh tergila-gila dengan band-band seperti di atas tadi, hingga akhirnya mereka berlima memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan kegilaan yang sama dengan idola mereka. Mereka adalah sebuah band yang rasanya agak umum di segi musik sih, nga begitu istimewa lah sebenernya, hanya saja, ada sesuatu hal yang membuat band ini begitu menarik untuk kita simak, apalagi jika anda pernah nonton video konser mereka, dan anda akan tahu segila apa band ini di 80an lalu. Dan yang pasti mereka adalah juga sebuah band yang cukup ternama di dunia, walau banyak yang mengatakan kalau mereka hanyalah sebagai pengikut sebuah band, tapi cobalah lagu mereka, terutama di album Menace of society, Visual lies, Master of disguise dan Terror rising. Dan tentu saja Love you to pieces. Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tak suka juga? walah, ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Kalau kita sedang duduk di sebuah sofa yang besar, segelas kopi di atas sebuah meja yang ada di sebelah sofa tersebut, lalu di temani juga dengan sebatang rokok bermerek Clas Mild. Sambil duduk di tangan kita ada sebuah KASET yang membuat kita begitu tenggelam dalam kenangan masa lalu, yang juga membuat bulu kuduk kita berdiri dengan tegangnya di tambah dengan sebuah rasa yang begitu senang sekaligus juga sangat tegang. Dan di depan kita ada seperangkat stereo yang biasa saja, yang murah aja lah, lalu kita kemudian berdiri untuk mendekati stereo tersebut, dan di tangan kita ada sebuah KASET yang akan kita masukkan kedalam KASET player. KASET masuk dan "play", kemudian ruangan tersebut terasa berubah menjadi begitu sejuk dan damai, walaupun lagu yang kita dengar adalah lagu metal, namun hati ini begitu terasa sejuk, damai dan tenang. Karena kenangan masa lalu menghantam hati kita dengan kerasnya. Pasti itulah juga yang anda rasakan ketika kita mendengarkan sebuah KASET yang begitu kencangnya menerjang hati kita yang di balut berbagai kenangan indah dengan lagu - lagunya. Itulah juga yang aku rasakan ketika sebuah KASET dari band Halloween - NO ONE GETS OUT menghampiri telinga ini. Sedap bener rasanya. Mereka adalah sebuah fenomena di arena musik metal dunia, sesuatu yang mereka kembangkan dari para pendahulunya, walau tidaklah berkesan orisinal, namun tetaplah mereka sangat berbeda dengan para idolanya. Lagu - lagu mereka yang sangat "metal Amerika" seperti Motley Crue, hanya tentu saja tanpa kesan Glamnya !!! Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tak suka juga? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Sydney, Australia, di sebuah kalender di tahun tersebut menunjukkan angka 1985. Di sebelah barat kota besar ini, lahirlah sebuah band baru, band baru yang sangat di pengaruhi oleh sebuah nama besar di blantika musik metal dunia. Pengaruh Metallica memang sangat besar pada band yang satu ini. Album Kill 'Em All menjadi santapan sehari - hari para anggota band baru ini, sebelum akhirnya mereka berkumpul dan berkeinginan untuk membentuk sebuah band. Dan akhirnya memang sebuah band terbentuk dengan 5 orang anggotanya. Formasi pertama band ini adalah : MAT MAURER, PAUL CARWANA, KEITH KRSTIN, ANDY EFTICHIOU dan WAYNE CAMPBELL. Mat pada vokal, Paul pada gitar, Keith pada gitar, Andy pada bas gitar dan Wayne pada drum. Setelah terbentuk dengan sempurna, kemudian band ini mulai melakukan penulisan lagu - lagu. Penulisan lagu ini memakan waktu cukup lama, karena minimnya pengalaman dalam penulisan lagu dan segalanya juga di lakukan oleh mereka sendiri. Akhirnya baru pada akhir tahun 1986, mereka mulai merekam lagu - lagu mereka di sebuah studio di pusat kota Sydney. Dan tak lama kemudian, Mortal Sin, tepatnya di tahun 1987, mereka merilis album pertama mereka yang berjudul : MAYHEMIC DESTRUCTION. Sebuah album yang sangat terpengaruh oleh Metallica, hanya saja mereka lebih menonjolkan elemen thrash metal yang begitu kasar. Mereka adalah sebuah band asal Australia di daftar no 2 setelah AC / DC. AC/DC di bagian hard rocknya dan Mortal Sin untuk bagian metalnya. Mortal Sin juga merupakan sebuah band yang begitu menarik untuk di cermati dan juga patut untuk di koleksi albumnya, terutama tentu saja album Mayhemic serta Face. Yang mana album Face pernah di rilis di Indonesia berupa kaset oleh Kings Records. Sebuah album yang sangat sangat patut untuk di miliki, dengan sebuah musik heavy metal sebagai akarnya, di tambahkan sebuah elemen ekstrim pada musiknya, terutama thrash metal. Hingga album ini begitu gurih untuk di nikmati. Listen to them once and you will know how a "sin" should be sound ! Anda suka kali ama band ini kawan ?
Tak suka ? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Musik mereka dapat di katakan salah satu yang terbaik yang di miliki oleh negara Amerika di jalur melodik metal. Band ini bener bener sedap bener dah di nikmati. Kalau jadul sih aku pernah punya kasetnya Thundersteel, buatan RockLine Records. Hanya saja sayang ketika aku dengar yang album terakhirnya, terkesan sedikit melunak musik mereka, walau tetap melodius. So check them out even once in your life. RIOTTTTTTT ! Anda suka band ini kawan ?
Tak suka ? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
P.T. Aquarius Musikindo, sebuah perusahaan rekaman dari Indonesia, yang yahud dah kualitasnya, merilis sebuah kaset dari sebuah band dengan nama yang cukup bikin keningku berkerut untuk mencoba memikirkannya maksudnya, tapi ah ngapain juga mikirin hal itu, pikir aku kemudian. Tertulis di cover depannya nama sebuah band, Testament, wuih langsung aku berpikir mungkin nih band masuk ke arah Christian Rock atau metal band. Albumnya tertulis The Legacy. Hanya sayang nga bisa di coba dulu kasetnya, sebab "buka segel berarti membeli" adalah syarat mutlak bagi para pembeli kaset ketika itu. Yah udah di beli saja kasetnya, mau bagus mau jelek kek, gimana nanti ajalah yang penting penasaran di hati bisa hilang. Dan di bawa dah pulang tuh kaset baru. Dan kemudian di "play", lalu muncul kata-kata :
I've been a prisoner trapped in by fear
Ordered for the rest of my life
Condemned in a jail cell, ain't seen life in years
Escape is the only way out
Restart my life or self destruction
To climb this wall of dark construction
Holding the quest for freedom that beckons me
My sanity is all but gone, my patience is growing very weak
I need to get a hold of myself
I stare at the wall for the right time has come
Escape must occur on this night
Restart my life or self destruction
To climb this wall of dark construction
Holding the quest for freedom that beckons me
Stand in my way and I'll run you straight through
There's no one to stop me now
For I'm on the loose and I'm ready to start
Torture and hell an this town
Over the wall!!!
Itulah perkenalanku yang pertama dengan band super keren ini, mari kita tengok ke masa lalu sebentar aja. TestAmenT adalah sebuah band metal yang lengkap, mau heavy metal, thrash metal, ballad metal, death metal, black metal atau apa kek, semua tersedia di band ini, tinggal di dengerin aja dah. Satu hal yang aku suka dari band ini adalah musik mereka yang selalu bikin aku fresh, lagi situasi gimana pun aku bisa denger band ini. Pokoke rugi aja dah kalau ada yang nga suka band ini. Apalagi album-album awal mereka, yah anggap dah 5 album pertama mereka adalah wajib hukumnya bagi para metalhead untuk di koleksi, terutama 3 pertama. Wah bener-bener sedap banget lah mereka ini, riff gitar yang edun, sound yang kasar nan harmonis, musik yang cepat dan vokalis yang selalu suaranya sedap buat di dengerin. Dan satu lagi aku selalu suka album live mereka, selalu suka !!!!! Anda pastinya suka band ini kawan ?
Tak suka ? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
"Kai, lu udah tahu ada band yang namanya : Kuinsraish ?". Suatu hari temanku bertanya ke aku, yang lagi ngelamun di kelas sambil ngelihatin cewek nan cantik di depan aku, temen sekelasku yang cantik lagu nulis rupanya. "Apa ? Kuin....!!! apaan ?". "Kuinsraish, Kai, kuinsraish" jawab temanku. Ah lu salah baca kali, kuin kali, band si Freddie dkk itu kali, jawab aku. Bukan Kai, bukan band itu, band ini baru, gua baru beli kasetnya kemarin, nih dia kasetnya, jawab temenku. Dan terus aku ambil kaset di tangan temenku dan mulai ngeliat kaset itu. Rekaman Billboard !!! Di kaset itu tertulis Queensryche untuk nama bandnya, dan The Warning nama albumnya. Walah susah bener bacanya nih nama band. Langsung aku keluar dari kelas, karena kebetulan jam istirahat belum abis. Sendiri aku keluar sambil bawa kaset tersebut. Eh, mau di bawa kemana kaset gua, Kai, tanya temenku. Bentar gua pinjem dulu, bentar aja. Terus aku liatin cover kaset itu, gambar dunia di latar belakangnya, terus ada kartu 3 biji berjajar, dan yang di tengah lagi di pegang oleh sebuah tangan, dan di kartu yang tengah itu tergambar sepasang mata yang lagi mengeluarkan sinar kayak laser warna hijau. Uh keren bener nih cover. Aku tatap terus tuh kaset cukup lama, jantung aku degdegan nga karuan. Wah kayaknya edan pasti nih band, pikir aku kala itu. Dan akhirnya kaset itupun aku pinjem ke temenku buat di bawa pulang. Dan itulah awal mula dari sebuah perkenalan dengan band super keren nan edan bernama : Queensryche. Band ini merupakan satu dari sebuah band yang begitu sangat menggoda untuk di dengarkan, dari album ke album harus di dengarkan dengan seksama, bagaimana mereka memulai band mereka, dari sebuah band yang terdengar seperti band metal Amerika kebanyakan menjadi sebuah band dengan musik yang begitu rumit dan komplek tapi begitu enak untuk di nikmati terpisah apakah aliran musik yang kemudian mereka tawarkan kepada dunia. Mau di bilang heavy metal kek, prog metal kek atau apa saja yang penting adalah bagaimana mereka meramu sebuah musik menjadi demikian indah, rumit, aneh, komplek, sulit di cerna, agung, edan, harmonis dan membingungkan bagi para pendengarnya maupun para fansnya. Dengan sebuah nama yang sangat unik juga dengan sebuah logo band yang begitu asik buat di lihat menjadikan band ini sebuah fenomena di dunia musik metal. Dan yang pasti kalau anda-anda ada yang belum kenal ama nih band, aduh sayang bener dah. Anda pastinya suka band ini kawan ?
Tak juga suka ? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Jika anda ingat akan sebuah kaset di jaman dulu, sudah rilisan resmi kok kasetnya, bukan bajakan, ada sebuah kaset dengan cover warna merah yang bergambar sebuah band, cover depan tersebut bukanlah sebuah foto, tapi betul - betul hasil menggambar. Kaset ini di rilis oleh Kings Records. Waktu itu aku betul - betul salut ama label ini. Sebab waktu itu musik yang namanya thrash metal lagi menjadi buah bibir di mana - mana, dan Kings sangat banyak sekali merilis band - band dengan aliran ini. Kaset dengan cover merah ini merupakan sebuah kompilasi dari berbagai band yang mengusung musik thrash metal. Album kompilasi ini di keluarkan oleh Roadrunner Records. Nama kompilasinya adalah "Stars On Thrash". Apakah anda masih ingat ??? Kalau aku nga akan lupa dengan kompilasi ini. Sebab dari sana aku tahu sebuah band thrash metal yang super keren. Kompilasi ini memang memuat band - band yang super sedap buat di dengerin ada : Flotsam & Jetsam, DRI, SOD, Paradox, Acrophet, Slayer, Gothic Slam dsb. Dan ada juga sebuah band yang menyanyikan lagu berjudul : HEART ATTACK, dan band itu bernama : TOXIK. Sedap bener dah tuh lagu, di posisi side a no 5 kalau nga salah nih lagu super duper edan bin keren. Yang pasti jika memang anda adalah seorang penggemar musik thrash metal, terutama yang old school, pasti anda akan suka dengan band yang keren ini. Jadi koleksilah 2 album mereka ini, dan anda akan puas dengan sebuah musik thrash metal yang di padu dengan sebuah arus tenaga yang sangat dashyat dari riff sebuah gitar, di tambah dengan paduan sebuah melodi yang begitu terasa rumit serta juga suara yang begitu hebat dari sang vokalis. You will love them, i guaranteed that. Anda pastinya suka band ini kawan ?
Tidak juga suka ? haduh ayo dah kita ke rak lagi cari kaset yang lainnya…….
Have you heard it's the new sensation, bringin' magic in the air,
it feeds your imagination, puts the colour everywhere
.........bright lights, blue smoke, whatever turns you on,
push your body thru the crowd................etc etc.
Bagi anda - anda yang telah lahir ke bumi ini di sekitar awal tahun 70an untuk kemudian menjadi remaja di sekitar 80an dan anda juga adalah seorang remaja yang sangat gila dengan musik. Dan menjadi musik sebagai salah satu menu utama dalam kehidupan anda sehari - hari hingga pepatah : Tiada hari tanpa musik, memang di lakukan dengan nyata oleh anda. Hingga anda selalu haus akan musik, dan tanpa terasa uang jajan yang anda punya telah beralih menjadi sebentuk benda yang bernama : kaset, dan anda habiskan sampai nol uang jajan anda tersebut untuk membeli berbagai kaset yang anda inginkan, sekedar untuk memuaskan hasrat telinga anda yang selalu haus akan musik. Karena itu andapun menjadi seorang pecinta musik yang habis - habisan, dan yang pasti anda juga akan mencoba band atau artis apapun yang di rilis dalam bentuk kaset sesuai dengan jenis musik yang anda sukai tentunya. Kemudian anda mendapatkan diri anda menyukai sebuah musik yang bernama musik Hard rock. Jadi dengan sendirinya akan mengobrak - abrik toko kaset yang anda senang kunjungi untuk mendapatkan sebuah kaset atau beberapa, dari band - band atau artis yang telah anda kenal dengan baik ataupun yang baru masuk kedalam telinga anda. Namun dengan keterbatasan dana yang hanya di berikan oleh orang tua maka anda kemudian berusaha untuk mencari cara agar anda selalu dapat mendengarkan berbagai band hard rock yang anda inginkan atau anda ingin ketahui. Kemudian anda menemukan sebuah cara yang sangat efektif untuk itu yaitu dengan cara meminjam kepada teman, atau siapapun yang anda mau supaya hasrat anda akan selalu terpenuhi hingga hati akanterasa damai dan tenang. Dan dengan cara ini pula anda termasuk juga aku memenuhi hasrat untuk mendengarkan musik yang hebat ataupun keren, kata orang jaman sekarang. Dan dengan cara itu pula aku menemukan sebuah band yang aku anggap seperti dewa, karena musik mereka yang begitu suedap dan sangat energik sekaligus juga sangat indah dengan harmoni yang sangat baik, juga melodi yang sangat seimbang ditambah dengan sebuah suara yang begitu sangat gagah ketika di dengarkan. Pokoknya aku cinta mati dah ama nih band super keren nan top marketop. Dan band yang aku maksud adalah KROKUS. Krokus merupakan sebuah band asal Swiss, yang dapat di katakan band rock terbesar yang di miliki oleh negara ini, mau setuju mau nda setuju itu terserah yang menilai tapi bagiku adalah seperti itu, dan mereka juga adalah salah band besar di antara band - band ternama di dunia. Terus terang bagiku mereka adalah salah satu pionir atau legenda bagi musik hard rock ataupun metal. Mereka telah berdiri selama kurang lebih 30 tahun lamanya, walaupun berbagai masalah mereka hadapi tapi tetap mereka ada dan berkarya. Karya mereka akan selalu berada di ini hati, menembus hati yang paling dalam malah. Aku begitu suka dengan band ini, pertama, dalam urusan vokal, suara Marc S memang tiada duanya, walau mungkin ada yang lebih baik dalam arti misal oktaf lebih tinggi atau apalah, namun ada sesuatu di suara Marc S yang membuat dia begitu di cintai oleh para penggemarnya. Dan bagiku sendiri Krokus merupakan sebuah band yang telah aku kenal sejak aku mengenal musik rock di awal tahun 80an, hingga saat ini aku tetap mendengarkan musik yang mereka buat, dan aku nda pernah peduli mau album itu album dengan tingkat Platinum ataupun album dengan tingkat penjualan paling jeblok sekalipun mereka adalah Krokus dan itu tak pernah tergantikan di telinga maupun di hati aku. Mereka dapat membuat musik rock menjadi begitu indah, enak, sedap, gurih dan menyegarkan ketika di dengar. Mereka dapat membuat musik dengan campuran berbagai rasa musik, bluesy, ballady, speedy, hardy, toughy, rawy ataupun rocky. Dan yang pasti mereka adalah sebuah band dengan format 80's metal yang tiada duanya. Pertama aku mendengarkannya pun langsung membuat aku langsung jatuh cinta ama ini band, saking cintanya aku kepada mereka kala itu, sampai logo bandnya pun kalau ada di majalah aku gunting dan aku simpan di tempat terhormat.
GEUS AH CAPE SETEH, IEU EMBUNG, ETA TEU HAYANG, TEU NYAHO, TEU WAWUH, EMBUNG WAWUH, EMBUNG NYAHO, TEU REUSEUP, TEUNG SAHA, SAHA ETA……JADI HAYANGNA NGADENGE NAON SETEH, GEUS SA RAK DI UBEUK TEPI CANGKEUL IEU PANANGAN MASIH KENEH WEH TEU PANGGIH SETEH, HAYANG ANY KUMAHA ? POKOKNA TAH DANGUKEUN BAND – BAND IEU HOOH BRO, TAH DANGUKEUN KU DIDINYA :
AVERSION - FIT TO BE TIED
CARCASS - SYMPHONIES OF SICKNESS
CASTLE BLAK - ANOTHER BLACK CARNAVAL
CHASTAIN - THE 7TH OF NEVER
CJSS - PRAISE THE LOUD
CLOVEN HOOF - DOMINATOR
D.V.C. - DESCENDANT UPHEAVEL
DARKNESS - DEFENDERS OF JUSTICE
DARXON - SHOUT
DEATH SS - HEAVY DEMONS
DEATH STRIKE - FUCKIN' DEATH
GRAVESTONE - CREATING A MONSTER
HEAVENS EDGE - HEAVENS EDGE
HIGH TENSION - HIGH TENSION
IMPALER - CHARNEL DEITY
MELIAH RAGE - KILL TO SURVIVE
MESSIAH - CHOIR OF HORRORS
NECRODEATH / SCHIZO - MONDOCANE : PROJECT ONE
NECRONOMICON - ESCALATION
POWERMAD - ABSOLUTE POWER
PROPHECY OF DOOM / AXEGRINDER - ACKNOLEDGE THE CONFUSION MASTER / THE RISE OF THE SERPENT MAN
PYRACANDA - THORNS
ROSTOK VAMPIRE - MISERY
SANCTUARY - REFUGE DENIED
SEIKIMA-II - FRIGHTFUL RESTAURANTS
SILENT SCREAM - FROM THE DARKEST DEPTHS OF THE IMAGINATION
SLAYER - REIGN IN BLOOD
STORMWITCH - THE BEAUTY AND THE BEAST
TRIBULATION - CLOWN OF THORNS
VENOM - CALM BEFORE THE STORM
ADI METAL ROCK - REVOLUSI KAISAR
ANDROMEDHA - KONSER ROCK
BUMI PUTERA ROCKERS - SERIBU TAHUN TAK KAN MUNGKIN
CROSSFIRE - HIDUP SATU
DESIRE - KATA KATA KATA
DUO KRIBO - NOSTALGIA
EDANE - THE BEAST
ELPAMAS - TATO
GIANT STEP - MARK 1
GOD BLESS - RAKSASA
GRASS ROCK - ANAK REMBULAN
HARRY ROESLI - KEN AROK - ROCK OPERA
IKLIM - SUCI DALAM DEBU
LUMPUR - ESCAPE YOUR PUNISHMENT
MASA - PATAHNYA SAYAP MALAM
PAS - 4 THROUGH THE SAP
POWER METAL - POWER ONE
PURPOSE - TIGER CLAN
ROLLAND - GIGOLO
ROTOR - ELEVEN KEYS
ROXX - ROXX
RUHIL & METAL CHILD - RUHIL & METAL CHILD
SAS - 1981
SLANK - SUIT SUIT...HE HE < GADIS SEXY >
GITO ROLLIES - PERMATA HITAM
FARID HARJA - BERCINTA DI UDARA
BAYOU - BAYOU
LEFTHANDED - EVOLUSI
HILLARY - DI ALBUM
ANAK SETAN - CYCLONIC DEPRESSION
AEROSMITH - JUST PUSH PLAY
ANTHRAX - STATE OF EUPHORIA
BLACK SABBATH - BLACK SABBATH
PANTERA - COWBOYS FROM HELL
POISON - NATIVE TONGUE
QUEEN - HOT SPACE
SKID ROW - SLAVE TO THE GRIND
STEVE VAI - SEX AND RELIGION
TESLA - THE GREAT RADIO CONTROVERSY
VAN HALEN - 1984
WHITE LION - BIG GAME
24-7 SPYZ - HARDER THAN YOU
ALEX MASI - VERTICAL INVADER
ALICE IN CHAINS - UNPLUGGED
ASAP - SILVER AND GOLD
BADLANDS - BADLANDS
BLUE MURDER - BLUE MURDER
CACOPHONY - GO OFF
COVERDALE PAGE - COVERDALE PAGE
DANGER DANGER - SCREW IT
DEF LEPPARD - ADRENALIZE
AC / DC - HIGHWAY TO HELL
ACCEPT - METAL HEART
AFTER HOURS - TAKE OFF
AIRRACE - SHAFT OF LIGHT
AKIRA TAKASAKI - TUSK OF JAGUAR
ALCATRAZZ - DISTURBING THE PIECE
ANTHEM - ANTHEM
ANTHRAX - SPREADING THE DISEASE
AUTHORIZE -THE SOURCE OF DOMINION
AUTOGRAPH - THAT'S THE STUFF
SACRED REICH - THE AMERICAN WAY
AXE - NEMESIS
BLACK N' BLUE - NASTY NASTY
BLUE CHEER - THE BEAST IS BACK
BRIGHTON ROCK - YOUNG, WILD AND FREE
CINDERELLA - NIGHT SONGS
COZY POWELL - TILT
DIO - HOLY DIVER
DOKKEN - UNDER LOCK AND KEY
FATE - A MATTER OF ATTITUDE
FRANK ZAPPA - SHUT UP 'N PLAYYER GUITAR
GARY MOORE - WILD FRONTIER
GENESIS - A TRICK OF THE TAIL
HEAVEN - WHERE THE ANGELS FEAR TO TREAD
HELIX - WILD IN THE STREETS
HELLOWEEN -WALLS OF JERICHO
HEXX - UNDER THE SPELL
JACK STARR'S BURNING STAR - JACK STARR'S BURNING STAR
JON LORD - SARABANDE
JOSHUA - SURRENDER
JUDAS PRIEST - BRITISH STEEL
KING DIAMOND - FATAL PORTRAIT
KING KOBRA - READY TO STRIKE
KISS - ANIMALIZE
LOUDNESS - HURRICANE EYES
MANOWAR - FIGHTING THE WORLD
MELIAH RAGE - KILL TO SURVIVE
MOTORHEAD - ANOTHER PERFECT DAY
OMEN - WARNING OF DANGER
OZZY OSBOURNE - BLIZZARD OF OZZ
PAUL DIANNO'S BATTLEZONE - CHILDREN OF MADNESS
PICTURE - EVERY STORY NEEDS ANOTHER PICTURE
RAINBOW - BENT OUT OF SHAPE
RATT - OUT OF THE CELLAR
RAVEN - THE PACK IS BACK
RUSH - MOVING PICTURES
SAXON - ROCK THE NATION
STRYPER - SOLDIERS UNDER COMMAND
TALON - NEVER LOOK BACK
TARZEN - TARZEN
TED NUGENT - WEEKEND WARRIORS
THE RODS - LET THEM EAT METAL
TNT - TELL NO TALES
TOKYO BLADE - NIGHT OF THE BLADE
TREAT - THE PLEASURE PRINCIPLE
TWISTED SISTER - STAY HUNGRY
TYRAN' PACE - WATCHING YOU
VANDENBERG - VANDENBERG
VOW WOW - SHOCK WAVES
W.A.S.P. - THE LAST COMMAND
WARLOCK - TRUE AS STEEL
WAYSTED - SAVE YOUR PRAYERS
WHITE WOLF - ENDANGERED SPECIES
WHITESNAKE - 1987
WRATH - FIT OF ANGER
YES - FRAGILE
YNGWIE J. MALMSTEEN'S RISING FORCE - ODYSSEY
GEUS NYA BRO CAPE SETEH. TEANG WEH KU NYALIRA ANU SEJEN MAH, PRIBADOS BADE BOBO SETEH.